Dalam pandangan Wamen BUMN 1 Pahala Mansury, Proyek JTB ini strategis bukan hanya pada sektor energi, namun juga untuk sektor pangan juga memiliki peran strategis seperti pupuk. Ditambahkannya, jumlah industri di Pulau Jawa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Khususnya dengan pengembangan kawasan industri di jalur utara pulau Jawa. Terlebih, saat ini pipa Gresik - Semarang (Gresem) juga sudah siap.
"Project JTB ini sangat strategis bagi pengembangan kawasan industri di Pulau Jawa ini," ujarnya.
Pahala Mansury berharap Gas on Stream (GoS) dari JTB nanti dapat berjalan lancar setiap tahapnya. Rencananya GoS akan dilaksanakan 20 persen dari total produksi. Kemudian Pahala juga mengharapkan fasilitas yang lain dapat selesai sehingga bisa naik di angka 40 persen dan selanjutnya di November nanti bisa mencapai angka penuh 100 persen.
"Kita dari Kementerian BUMN tentunya selalu mengawal semua pihak yang terlibat baik itu dari internal BUMN sendiri seperti Rekind yang merupakan perusahaan EPC di proyek ini untuk bisa berkoordinasi dengan baik bersama para vendor lain dan memastikan proses GoS bisa berjalan dengan lancar dan aman," ungkapnya.
Proyek gas JTB ini akan memproduksi sales gas sebesar 192 MMSCFD yang akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas di kawasan Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Gas JTB ini juga sebagai salah satu pengejawantahan strategi dari Pertamina untuk menunjang program transisi energi dalam bentuk komersialisasi gas sebagai energi baru.