Dengan uang segitu, tegasnya, diduga Sjamsul Nursalim bisa mendapatkan uang 3 kali lipat dari Bank di Singapura untuk menjalankan aneka bisnisnya.
Bahkan sampai sekarang menjadi penguasa eceran di mall seluruh Indonesia.
“Masih ingat Presiden marah kalau ada Starbucks di rest area jalan tol? Karena itu milik konglomerat hitam yang minggat bawa duit negara. Dan sekarang diundang lembaga negara wakil rakyat mangkir tanpa penjelasan. Dia selain melecehkan DPD juga melecehkan BPK, karena kita melakukan ini dengan dasar dari BPK,” jelasnya.
Dia memastikan, panggilan ketiga untuk keduanya akan dilayangkan segera pada awal pekan depan.
“Untuk Sjamsul Nursalim kita sudah siapkan langkah hukum keras karena benar-benar tidak menghormati kita,” ucapnya.
Sementara itu, Senator asal Lampung Abdul Hakim mengatakan DPD dengan kewenangannya, akan terus memanggil kedua konglomerat itu.
“Kita akan panggil sampai mereka datang. Tolong jaga kehormatan lembaga ini. Jangan main-main,” pungkasnya.