Suara.com - Transisi alih kelola Blok Rokan dari operator lama ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), bagian dari PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream, tidak hanya soal kegiatan operasi produksi minyak dan gas bumi, tapi juga transisi dalam mitra binaan.
Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau kini menjadi mitra utama PHR dalam membina masyarakat sekitar operasi memanfaatkan peluang usaha baru untuk meningkatkan perekonomian.
Wan Irzawati, Manager Sentra Budaya & Ekonomi Kreatif Melayu Riau, mengungkapkan saat transisi, PHR berinisiatif melanjutkan program yang sudah dirintis oleh operator di blok Rokan. Wan bersyukur PHR mengambilalih Blok Rokan karena perusahaan memperhatikan program pengembangan masyarakat (CSR) bahkan dibina lebih baik.
Wan bercerita, awal mula penyediaan fasilitas bangunan untuk Sentra Budaya & Ekonomi Kreatif Melayu Riau berawal dari permintaan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kepada SKK Migas dan operator lama Blok Rokan untuk disediakan tempat bagi pelaku UMKM memasarkan produk. Dalam proses transisi alhikelola, pembangunan Gedung dilanjutkan oleh PHR.
“Alhamdulillah, gedungnya selesai pada 2021 dan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM berkat kehadiran PHR yang menjadi operator Blok Rokan,” ujar Wan saat ditemui di perhelatan 26th IPA Convention and Exhibition 2022, akhir pekan lalu.
Bangunan besar berurkuran 10x36 meter di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau tersebut jadi rumah bagi sekitar 500-an UMKM. Setelah PHR terlibat Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau terasa lebih hidup. Tidak hanya sebagai tempat untuk menjajakan produk, bangunan itu juga menjadi pusat kegiatan untuk memproduksi barang-barang kerajinan maupaun makanan.
Menurut Wan, gedung sentra sekarang jauh berbeda dengan sebelum PHR masuk. Pasalnya, hampir semua anggota UMKM diminta untuk aktif. Jadi tidak hanya berjualan sendiri-sendiri di rumah masing-masing.
“Itu di rumah masing-masing dengan adanya gedung itu, promosi PHR itu bagus sekali. Jadi bangunan itu seperti showroom. Kita juga bisa aktifitas ada kuliner, tekstil fashion dll. lengkap semua,” ungkap Wan.
Sentra Budaya & Ekraf Melayu Riau diamanatkan untuk menjadi motor penggerak ratusan UMKM untuk terus berinovasi. Untuk itu sistem pembagian hasil usahanya juga diprioritaskan untuk UMKM sendiri dimana pembagiannya 15% untuk sentra dan sisanya 85% jatah UMKM.
Baca Juga: Pemerintah Dukung Penggunaan Kendaraan Listrik di Tempat Pariwisata
Wan menyebutkan, PHR memang memiliki peran sangat penting untuk kelangsungan UMKM Melayu Riau. Terlebih saat pandemi COVID-19 dimana Pertamina memesan juga berbagai macam produk UMKM.