Perbankan Tingkatkan Pelayanan Melalui Digitalisasi dan Artificial Intelligence

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 28 September 2022 | 15:39 WIB
Perbankan Tingkatkan Pelayanan Melalui Digitalisasi dan Artificial Intelligence
Event Winning in Digital Disruption Era.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor finansial merupakan salah satu industri yang terkena dampak disrupsi selama pandemi. Perilaku nasabah mulai berubah dari konvensional menjadi lebih digital. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perbankan melakukan adaptasi dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

Head Enterprise Data Management Bank BRI Maulana Yusuf mengatakan, BRI sudah mulai memasuki tahap digitalisasi sejak 2017. Salah satunya dengan menciptakan aplikasi yang bisa mengotomisasi bisnis proses di unit kerja atau mendigitizing yang manual menjadi otomatis.

Selain itu, BRI juga menyiapkan 37 ribu duta besar digital atau digital ambassador untuk mengedukasi nasabah.

“Tugas para digital ambassador itu mengajak nasabah yang tadinya antidigital untuk mau menggunakan aplikasi, mereka juga diedukasi dalam menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi serta yang tidak kalah penting adalah edukasi dalam mengamankan data. Karena kalau tidak diberi edukasi terakit data akan muncul bencana. Itu adalah tugas dari digital ambassador,” kata Maulana saat menjadi pembicara dalam event Winning in Digital Disruption Era yang diselenggarakan Katadata – Sibernetik Integra Data di Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Maulana menambahkan, sejak 2020 BRI juga sudah mulai memanfaatkan artificial intelligence dengan membuat BRIBrain. Ada empat hal yang dikembangkan oleh BRIBrain. Pertama yaitu credit underwriting process. Dengan menggunakan BRIBrain, proses pengajuan kredit yang tadinya perlu waktu dua minggu sekarang bisa diproses hanya dalam hitungan menit.

“Kami menggunakan scoring yang pakai data eksternal dan juga perliaku nasabah serta demografi. Produk yang sudah ada saat ini adalah Ceria dan Pinang. BRIBrain juga terkait dengan customer engagement yang bisa digunakan untuk menganalisis merchant EDC yang potensial untuk dijadikan BRILink,” jelas Maulana.

BRIBrain juga terkait Fraud and Risk Analytics di mana perbakan bisa mendeteksi kejanggalan dari transaksi penarikan tunai yang dilakukan nasabah di ATM. Apabila ada nasabah yang sering mengambil uang di ATM di Senaya lalu tiba-tiba ada penarikan tunai di Papua maka transaksi tersebut akan masuk kategori janggal dan rekening bisa langung diblokir.

Hal lain dari BRIBrain adalah di sektor pelayanan yaitu membangun aplikasi chatbot yang bisa membantu nasabah bertanya tentang produk BRI secara online.

Head of IT Architecture & Strategy Division Bank BNI Ari Pratiwi mengungkapkan, Xpora merupakan salah satu produk digital yang dibuat BNI dalam mempermudah nasabah khususnya UMKM dalam melakukan bisnis. Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar ke luar negeri.

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga Deposito Akan Terbatas

“Tantangan utama dalam digitalisasi antara lain adalah integrasi data. Kami harus tahu profile data di lokal, UMKM mana yang bisa kami tawarkan untuk dibantu dan UMKM mana yang siap untuk go global. Ini masih menjadi tantangan terbesar,” kata Ari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI