Sandiaga Uno menambahkan, sektor pariwisata akan turut mendukung target Indonesia mencapai net zero emission atau NZE. Secara bertahap, kendaraan yang mengangkut wisatawan di kawasan pariwisata bakal dialihkan ke motor listrik atau mobil listrik.
"Kami bisa menawarkan beberapa destinasi yang semula menggunakan bahan bakar fosil untuk dikonversi ke energi baru terbarukan," kata Sandiaga. Konsep transisi energi ini juga telah dibahas dalam Global Tourism Forum sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Negara-negara anggota G20 tengah menghimpun dana US$ 200 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan guna menekan dampak perubahan iklim.
![Penampilan taria kolosal di acara Gala Dinner G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). [Antara/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/17/61080-gala-dinner-g20.jpg)
Sandiaga menuturkan Indonesia membidik US$ 6-8 miliar dari pengumpulan dana itu. Pendanaan tersebut bakal dipakai untuk mengkonversikan kendaraan konvensional ke listrik serta membangun infrastruktur pariwisata hijau.
Pada tahap awal, konversi kendaraan listrik di destinasi wisata akan berlaku di ITDC, Nusa Dua, Bali. Pada 2030, Sandiaga menargetkan area Nusa Dua sudah bebas dari kendaraan berbahan bakar minyak. Secara simultan, kebijakan yang sama akan berlaku di Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang sebagai lima destinasi wisata super-prioritas.
Tak hanya berdiskusi tentang kesuksesan Indonesia dalam menggelar KTT G20 dan isu pariwisata, agenda forum tersebut juga menyorot tentang pandemic fund atau pendanaan pandemi yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 13 November 2022. Salah satu hasil konkret dari keberhasilan Presidensi Indonesia dalam G20 2022 adalah disetujuinya mekanisme pandemic fund untuk pencegahan, persiapan, dan respons bagi ancaman pandemi.
Country Director World Bank for Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen menyatakan pentingnya upaya antisipasi lanjutan pada pandemi berikutnya yang mungkin terjadi. “Pandemi Covid-19 bukanlah wabah yang pertama dan tentu saja tidak akan menjadi pandemi yang terakhir yang bakal kita hadapi,” ucapnya.
Pandemic fund saat ini telah dibuka bagi negara-negara G20. “Seluruh negara G20 dapat berkontribusi. World Bank mengelola itu bersama sama dengan WHO," katanya. Saat ini sudah terkumpul pandemic fund sekitar US$ 1,4 miliar. Kahkonen optimistis jumlah itu akan terus bertambah seiring meningkatnya kontribusi dari negara-negara G20.
Kahkonen memprediksi Indonesia bakal menjadi negara pertama yang mengajukan proposal untuk penggunaan dana tersebut. "Negara-negara yang membutuhkan pandemic fund dapat mengajukan kepada G20. Saya rasa Indonesia akan jadi negara pertama yang akan mengajukan proposal ini," ujarnya.
Baca Juga: Aksinya Menjadi Fotografer KTT G20 Viral, Ini Harta Kekayaan Basuki Hadimuljono