Pelaku Bisnis Indonesia Paling Optimis Sedunia, Meski Dibayangi Resesi 2023

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 26 Februari 2023 | 08:47 WIB
Pelaku Bisnis Indonesia Paling Optimis Sedunia, Meski Dibayangi Resesi 2023
Ilustrasi: laporan IBR Grant Thornton terbaru memaparkan bahwa 76% pelaku bisnis Indonesia optimis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat selama tahun 2023. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebanyak 72% dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka di tahun ini terlepas dari resesi yang menghantui.

Tidak hanya itu, sebanyak 74% pelaku bisnis Indonesia juga akan fokus untuk melakukan investasi di bidang teknologi dan juga menyelenggarakan berbagai program guna mempersiapkan tenaga kerja berkualitas.

Sebuah catatan menarik juga terlihat saat Indonesia mendominasi jawaban pelaku usaha India terkait negara yang diyakini akan memiliki pertumbuhan tertinggi untuk pasar non-domestik mereka.

Hal ini sejalan dengan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang menyebutkan volume perdagangan kedua negara pada periode Januari hingga Juni 2022 menyentuh sekitar USD 16,6 Miliar atau naik 81% dari periode sama tahun sebelumnya.

“Memasuki tahun 2023, banyak skenario pesimis dan skeptis mengenai perekonomian dunia yang sangat menurun, apabila dilihat dari invasi Rusia ke Ukraina, perubahan kebijakan moneter Amerika, belum lagi lonjakan Covid-19 Tiongkok," terang Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia dalam keterangan tertulisnya.

Namun, laporan IBR Grant Thornton di awal tahun ini, sambung dia, membawa kabar baik dimana pelaku usaha Indonesia sangat optimis menyambut tahun 2023.

Dengan laporan survei tersbut, lanjut Johanna Gani, dapat menularkan semangat dan optimisme untuk pelaku usaha lainnya dalam menumbuhkan bisnis mereka di tengah ekonomi global yang diprediksi akan bergejolak.

"Bahkan IMF menyebut ‘Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global’ karena dilihat dari angka - angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan positif," jelasnya.

Hal tersebut terbukti berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,72%. Pencapaian ini mencerminkan terus menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global.

Baca Juga: Punya Bisnis Ekspor Ikan, Ini 4 Sumber Kekayaan Clara Shinta, Tiktokers yang Mobil Mewahnya Disita Debt Collector

“Meskipun begitu, pemerintah harus tetap mempunyai kebijakan - kebijakan dalam meningkatkan penguatan ekonomi nasional dalam menghadapi ancaman resesi yang akan terjadi," kata Johanna Gani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI