Selain penyuluhan budi daya jamur, Ganjar Sejati juga melakukan halalbihalal serta santunan kepada kaum duafa dan anak yatim. "Kami juga mengadakan halalbihalal serta santunan kepada kaum duafa dan anak yatim," katanya.
Sementara itu, Budiarna, 60, peserta penyuluhan pertanian budi daya jamur, menyambut positif dan antusias mengikuti penyuluhan budi daya tersebut. Menurut dia, bahan baku atau media untuk jamur pangan ini sangat mudah ditemui di tempatnya. Yaitu, jerami dari limbah batang padi.
"Bagus sekali untuk masyarakat di sini. Apalagi, ada beberapa petani jagung yang gagal panen. Tadi saya simak bahan baku budi daya ini juga lebih bagus dan praktis. Biaya juga lebih irit," ungkapnya.
Dia mengungkapkan ketertarikannya untuk membudidayakan jamur pangan. Dia juga berharap agar ke depannya pemasaran jamur ini lebih luas
"Insyaallah saya akan coba budi daya ini karena saya sangat tertarik. Untuk ke depannya, pemasarannya lebih hebat lagi ke luar," katanya.