“Dengan dimilikinya sertifikat TKDN dalam produk-produk UMKM akan meningkatkan daya saing produk dan memberi potensi yang lebih luas untuk dibeli dan digunakan oleh berbagai potensial buyer. Insight terkait permodalan bagi UMKM harus dikelola secara bijak agar memberikan hasil yang optimal melalui perencanan keuangan yang baik “, ungkap Ketua Bidang Pendanaan Dekranas, Liza Thohir, dalam sambutannya.
Selain pelatihan TKDN, pelaku UMKM diberikan pelatihan oleh perencana keuangan, Prita Ghozie serta dilengkapi dengan sharing kisah inspiratif dari pelaku UMKM Mitra Binaan PT Surveyor Indonesia yang telah sukses memproduksi Green Composite Helmet, Andika Kristinawati, serta Christian Sugiono yang juga membagikan pengalamannya dalam membangun usaha.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Surveyor Indonesia, Rosmanidar Zulkifli mengatakan, kolaborasi pelaksanaan pelatihan ini merupakan bentuk konkret komitmen Kementerian BUMN dan BUMN dalam mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia.
“Dengan diperolehnya sertifikasi TKDN oleh UMKM, produk akan tercantum dalam di Web P3DN sehingga membantu meningkatkan pemasaran produk dan diutamakan pada proses pengadaan pemerintah dan BUMN. Selain itu, jika produk mempunyai TKDN+BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) =40 %, maka produk tersebut wajib digunakan pemerintah.” ujar Rosmanidar.
Disamping memberikan ragam pelatihan, bentuk dukungan BUMN dalam mendorong UMKM naik kelas lainnya adalah terkait dengan aspek permodalan, pelibatan UMKM dalam rantai pasok BUMN, serta menyediakan perluasan akses pasar UMKM baik secara offline maupun online.