Jateng Ditargetkan Zero Stunting di 2024

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 06:02 WIB
Jateng Ditargetkan Zero Stunting di 2024
Menko PMK, BKKBN RI dan Pemprov Jawa Tengah bersinergi penurunan stunting melalui program Gerakan Semesta Mencegah Stunting.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Pada saat kehamilan, pemeriksaan rutin mesti dilakukan. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu memperhatikan betul ibu hamil. Ibu hamil yang ada dipastikan periksanya rutin, bayinya sehat. Kalau kurang asupan segera diintervensi," jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar bersama BKKBN juga membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Tim tersebar di 35 kabupaten/kota, 576 kecamatan, dan 8.562 desa/ kelurahan. Kemudian, Ganjar juga memelopori beras fortifikasi untuk perbaikan gizi dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ganjar menyebut, penanganan stunting di Jawa Tengah dilakukan secara multisektor, dengan melibatkan akademisi dan masyarakat. Termasuk sinergitas yang dilakukan dengan Menko PMK, BKKBN RI, pemkab dan pemkot, tenaga medis puskesmas (bidan, penyuluh, pendamping) dan kades.

"Pada saat mengandung diperhatikan, lahir selamat, maka AKI-AKB itu bisa dicegah. Maka ini bisa holistik. Inilah yang sekarang coba kita kerjakan. Mudah-mudahan dengan tadi kita tanya bidan, 3 bulan bisa tidak diintervensi, rata-rata mereka bisa," kata Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan, percepatan penurunan stunting selalu seiring dengan penurunan kemiskinan esktrem sehingga pelaksanannya harus benar-benar serius dan melibatkan banyak pihak secara struktural.

"Ada dana desa, ada dari kabupaten, ada provinsi bahkan Pak Menko PMK tadi menyampaikan kalau kondisinya miskin segera dijamin jaminan kesehatannya. Itu keren," ucap Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI