Pertamina EP Rantau Field Ciptakan Ekosistem Inovasi Sosial Usaha Ramah Difabel Berkelanjutan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 06 Oktober 2023 | 19:23 WIB
Pertamina EP Rantau Field Ciptakan Ekosistem Inovasi Sosial Usaha Ramah Difabel Berkelanjutan
Rumah Kreatif Tamiang juga memiliki sub-unit usaha Rumah Limbah.

“Sejak 2021 sulit mencari pekerjaan dengan keterbatasan kondisi fisiknya, kini bisa membantu rekan-rekan sesama tuna daksa untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Dede mengaku sangat terbantu dengan adanya bengkel motor difabel yang jadi bagian dari Rumah Kreatif Tamiang karena dari segi ekonomi jauh berbeda dibandingkan jika membuka bengkel konvensional.

"Ekonomi bisa meningkat, banyak pelanggan di sini. Kita juga dapat bantuan setahun sekali seperti sparepart dan lainnya," katanya.

Yasir Muhammad (30), tuna rungu, bergiat di Inklusi Coffe di Aceh Tamiang. Kesehariannya sebagai petugas kebersihan di sekolah di Aceh Tamiang. Dia memang tidak bisa memilih pekerjaan yang diinginkan.

“Sudah mendapatkan rezeki dari bersih-bersih saja sudah syukur Alhamdulillah,” katanya.

Selain bengkel dan Coffe, Rumah Kreatif Tamiang juga memiliki sub-unit usaha Rumah Limbah. Rumah Limbah adalah tempat pengolahan minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga menjadi lilin aroma terapi dan sabun.

Produk Rumah Limbah dipasarkan di Galeri Ajang Ambe. Galeri Ajang Ambe adalah pusat pemasaran berbagai produk UMKM yang ada di Aceh Tamiang yang didirikan pada 2016.

Menurut Desperdi, Program Galeri Ajang Ambe memafasiliasi pelaku UMKM di Aceh Tamiang untuk dapat mengikuti berbagai kegiatan peliatihan, inovasi peningkatan kualitas produk hingga ke pemasaran secara online yang menjadi program tahun ini.

“Selain kolaborasi dengan digitalisasi layanan jual beli, produk baru yang dikembangkan adalah inovasi produk olahan makanan dan kerajinan yang memiliki nilai inovasi budaya seperti kopi pandan dan tas border Aceh Tamiang,” ujar Desperdi.

Baca Juga: BRI Gelar Gerakan Yok Kita Gas di Pasar Banjar

Program Rumah Kreatif Tamiang bersinergis dengan Program Tangung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL) Pertamina EP Rantau Field lainnya, salah satunya yaitu Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina (PPMP).

Terdapat pemanfaatan gas sisa produksi yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang selanjutnya disimpan pada kotak energi yang dapat digunakan untuk kondisi darurat serta mengurangi biaya operasional usaha kelompok difabel.

Program Rumah Kreatif Tamiang juga telah menerapkan sistem produksi energi bersih melalui pemanfaatan solar sel sebagai penyedia suplai listrik di lokasi usaha kelompok difabel.

Program Tangung Jawab Sosial Dan Lingkungan (TJSL) Pertamina EP Rantau Field lainnya adalah program pendampingan Kelompok “Meghek Betuah” Petani Aren yang diinisiasi pada 2019.

Program pendampingan Kelompok Meghek Betuah berada di Dusun Batu 8, Desa Rantau Pauh, Kecamatan Rantau dengan tujuan menghasilkan One Village One Product (OVOP).

Anggota kelompok Aren Meghek Betuah berjumlah 17 orang anggota yang termasuk didalamnya terdapat tiga orang pengurus kelompok. Selain menjual gula aren dalam bentuk blok, Kelompok Meghek Betuah juga melakukan inovasi produksi produk turunan gula aren nira diantaranya, gula cair dan gula aren semut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI