Keyakinan tersebut terbilang wajar mengingat situasi pasar properti di Australia saat ini sangatlah menjanjikan bagi para investor asing di Asia Pasifik terutama Indonesia yang selalu memburu properti di negara Kanguru.
Masuknya para imigran ke Australia pasca pandemi dan keterbatasan unit baru yang disewakan menjadi salah satu alasan mengapa pasar properti Australia menjadi daya Tarik yang luar biasa bagi para calon pembeli Asing.
Hal ini lah yang menyebabkan tingginya minat atas unit sewa, sementara jumlah yang tersedia di pasar tidak lah mencukupi.
Kondisi ini juga yang mengakibatkan banyak sekali calon penyewa yang kesulitan mendapatkan unit yang siap disewakan di kota Sydney saat ini.
Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia, populasi Australia tumbuh sebesar 2,2% menjadi 26,5 juta orang dalam 12 bulan hingga 31 Maret tahun ini.
“13 bulan setelah perbatasan internasional dibuka kembali, migrasi bersih dari luar negeri menyumbang 81% pertumbuhan dan menambah 454.400 orang ke dalam populasi pada tahun ini hingga Maret 2023,” kata Beidar Cho, Kepala Demografi ABS.
Menurut SQM Research, sebuah perusahaan penelitian dan data investasi yang mengkhususkan diri dalam memberikan peringkat dan wawasan penelitian yang akurat serta data kepada lembaga keuangan dan masyarakat luas, pada bulan Oktober 2023, vacancy rate kota Sydney menyentuh angka 1,2% yang merupakan terendah dalam sejarah pasar properti ibukota NSW ini.