Sumber Return Reksadana dan Faktor yang Memengaruhinya

Sabtu, 20 Januari 2024 | 19:16 WIB
Sumber Return Reksadana dan Faktor yang Memengaruhinya
Ilustrasi nasabah reksadana. (Dok: Pexel)

Suara.com - Di era sekarang investasi telah menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting terutama bagi orang-orang yang menginginkan kehidupan mapan di masa depan. Reksadana banyak dijadikan pilihan karena menawarkan return yang menarik dan kemudahan dalam berinvestasi.

Pernahkah Anda berpikir dari mana keuntungan atau return yang dihasilkan dari investasi ini? Mungkin masih banyak orang yang belum paham mengenai hal tersebut. Jika Anda salah satunya maka jangan lewatkan penjelasan berikut untuk mengetahui detail informasinya!

Sumber Return Reksadana

Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, Reksadana merupakan jenis investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi. Dengan menghimpun dana investor lalu menginvestasikannya ke dalam surat berharga seperti instrumen pasar uang, Obligasi, dan Saham.

Ketika melakukan investasi, hal utama yang Anda inginkan pasti mendapatkan keuntungan. Lalu dari mana keuntungan tersebut? Keuntungan yang akan Anda peroleh didapatkan dari kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Nilai Aktiva Bersih adalah istilah untuk menyebut harga per unit yang Anda bayarkan saat melakukan investasi.

Pada intinya investor akan memperoleh keuntungan atau return jika menjualnya saat harga NAB sedang naik. Jika menjualnya saat harganya turun maka Anda akan mengalami kerugian. Harga NAB selalu diperbarui setiap hari sehingga nilainya akan terus berubah-ubah.

5 Faktor yang Memengaruhi Return
Ada banyak faktor yang memengaruhi Nilai Aktiva Bersih, maka dari itu sebelum melakukan investasi Anda perlu melakukan beberapa pertimbangan. Berikut beberapa faktor yang bisa memengaruhi return dan harga NAB:

       BI Rate (Tingkat Suku Bunga)

Faktor yang pertama yaitu tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia atau biasa disebut BI rate. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap keuntungan investasi terutama pada basis pasar uang.

Baca Juga: Solusi Hunian Impian untuk Civitas Academica

Ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka akan membawa pengaruh terhadap kinerja investasi. Penurunan pada tingkat suku bunga tidak selalu menimbulkan dampak buruk pada kinerja investasi secara keseluruhan.

Contohnya pada investasi berbasis pendapatan tetap yang akan mengalami peningkatan kinerja saat tingkat suku bunga Bank Indonesia menurun. Hal tersebut terjadi karena Obligasi dan saham cenderung mengalami peningkatan sehingga membawa dampak positif pada kinerja investasi.

       Kondisi Pasar Modal

Selain tingkat suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia, kondisi dan tren di pasar modal juga menjadi faktor utama yang memengaruhi return dan kinerja investasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan acuan utama untuk memantau kondisi pasar modal di Indonesia.

Perubahan IHSG dapat memengaruhi kinerja investasi dan Nilai Aktiva Bersih. Jika indeks di IHSG menunjukkan angka yang positif, maka kondisi pasar dalam keadaan baik dan harga Nilai Aktiva Bersih akan naik.

Begitu pula sebaliknya, ketika indeks IHSG sedang menurun maka tingkat return investasi juga ikut menurun terutama pada Reksa Dana Saham.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI