Lebih lanjut dia bilang, Investasi pada bisnis-bisnis non batu bara termal juga memperlihatkan perkembangan yang baik.
Tahun 2024 ini, ADRO memulai konstruksi smelter aluminium di kawasan industri di Kalimantan Utara, dan meletakkan batu pertama untuk pembangkit listrik tenaga air, juga di Kalimantan Utara.
Selain itu, diversifikasi ke bisnis batu bara metalurgi juga mencapai hasil yang baik, dengan batu bara metalurgi meliputi 17 persen dari pendapatan tahun 2023,” terang dia.
Selanjutnya, ADRO memasang target volume penjualan sebesar 65 juta ton sampai 67 juta ton pada tahun 2024.
Target itu meliputi 61 juta ton sampai 62 juta ton batu bara termal, dan 4,9 juta ton sampai 5,4 juta ton batu bara metalurgi dari anak usaha.