Libur Panjang, Aliran Modal Asing Masuk Cukup Deras Tembus Rp15,31 Triliun

Senin, 18 Agustus 2025 | 09:36 WIB
Libur Panjang, Aliran Modal Asing Masuk Cukup Deras Tembus Rp15,31 Triliun
Ilustrasi masuk modal asing ke Indonesia.(Ist)

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing cukup deras masuk ke pasar keuangan domestik. Apalagi, selama sepekan ini pergerakan rupiah cukup stabil.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan sebesar Rp15,31 triliun pada pekan ketiga bulan ini yakni periode transaksi 11-14 Agustus 2025.

Rinciannya masuk dari Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Berdasarkan data transaksi 11 – 14 Agustus 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp15,31 triliun, terdiri dari beli neto Rp5,37 triliun di pasar saham, Rp7,88 triliun di pasar SBN, dan Rp2,05 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Sejak awal tahun ini hingga 14 Agustus 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp57,48 triliun dan Rp94,52 triliun.

Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp71,83 triliun.

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 73,78 basis poin (bps) per 8 Agustus 2025 menjadi 67,72 bps per 14 Agustus 2025.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis di level Rp16.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/8), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (14/8) di level Rp16.106 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menguat ke level 98,25 pada akhir perdagangan Kamis (14/8).

Baca Juga: Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat naik di level 6,37 persen pada Jumat (15/8) pagi, dari sebelumnya 6,35 persen pada akhir perdagangan Kamis (14/8).

Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,285 persen pada akhir perdagangan Kamis (14/8).

"Bank Indonesia pun terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI