Teknologi Penangkap dan Penyimpan Karbon Bakal Dipasang di PLTU Sumut, Studi Kelayakan Disusun

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2025 | 09:57 WIB
Teknologi Penangkap dan Penyimpan Karbon Bakal Dipasang di PLTU Sumut, Studi Kelayakan Disusun
Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara milik PLN. ANTARA/HO-PLN.

Suara.com - PT PLN Indonesia Power menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyusun studi kelayakan penerapan teknologi penangkap dan penyimpang karbon atau Carbon Capture Storage (CCS) di PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta menyampaikan program studi ini adalah salah satu komitmen PLN IP dalam menghadirkan pembangkit yang lebih bersih dan berkelanjutan.

"Teknologi CCS bukan hanya solusi teknis, tetapi juga simbol dari semangat inovasi dan tanggung jawab lingkungan yang kami junjung tinggi," ujarnya di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Ilustrasi Cara kerja Carbon Capture Storage (Freepik)
Ilustrasi Cara kerja Carbon Capture Storage (Freepik)

Ia menambahkan, perusahaan terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa setiap langkah menuju dekarbonisasi dilakukan secara terukur, efisien, dan berdampak nyata bagi masa depan energi Indonesia.

Studi kelayakan ini diawali dengan kunjungan lapangan oleh tim ahli ITB ke PLTU Pangkalan Susu pada 4–6 Agustus 2025. Kegiatan tersebut mencakup peninjauan fasilitas pembangkit, diskusi teknis, serta pengumpulan data penting untuk menyusun kajian menyeluruh terhadap potensi penerapan CCS.

PLTU Pangkalan Susu, sebagai salah satu pembangkit utama di Sumatera Utara, dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi lokasi percontohan implementasi CCS pada pembangkit listrik berbasis batubara.

Untuk diketahui, Teknologi CCS memungkinkan penangkapan dan penyimpanan emisi karbon dari proses pembakaran, sehingga dapat menurunkan emisi secara signifikan tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik.

Studi ini mencakup analisis teknis, operasional, keekonomian, dan dampak lingkungan. Beberapa topik penting yang dibahas meliputi kebutuhan steam, intensitas emisi CO, jalur pipa, serta identifikasi lokasi penerapan teknologi CCS yang potensial.

Hasil studi ini akan menjadi dasar dalam perencanaan desain teknis, estimasi biaya, dan strategi implementasi jangka panjang.

Baca Juga: RI Mau Kembangkan Energi Listrik dari Panas Bumi Berkapasitas 530 MW

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI