"Dengan adanya PLTH pengeluaran warga untuk keperluan penerangan berkurang drastis. Dari semula rata-rata Rp 75.000 - Rp 100.000 per Kepala Keluara (KK) menjadi Rp 25.000. Saat ini, 100 persen anak usia pelajar yang sebelumnya tidak bisa belajar di malam hari, sudah bisa leluasa belajar di malam hari karena sudah diterangi cahaya lampu," tukas Mohamad Jamaludin.
PLTH juga memberikan beragam manfaat bagi masyarakat. Selain menghasilkan penerangan, listrik dimanfaatkan untuk mengoperasikan aerator tambak kelompok nelayan melalui Program Energi Mandiri Tambak Ikan (E-Mba Mina) yang diinisiasi Pertamina.
Ketersediaan listrik juga mempermudah warga Dusun Bondan mendapatkan air bersih setelah Pertamina menginisiasi Sistem Desalinasi Air Berbasis Masyarakat (Sidesimas) untuk mengubah air payau menjadi air tawar sehingga dapat dikonsumsi warga.
Rata-rata sehari diproduksi 2.000L air tawar yang bisa dimanfaatkan 78 KK serta satu rumah produksi UMKM pesisir.
Mohamad Jamaludin mengatakan bahwa warga yang memanfaatkan air dari fasilitas Sidesimas hanya dibebani iuran Rp 1.500 per jeriken isi 30L sebagai biaya perawatan.
Jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli atau mencari air bersih ke Nusakambangan yang membutuhkan biaya Rp 200.000 untuk operasional perahu atau membeli air sekitar Rp 3.000 - Rp 5.000 per jeriken.
Keberadaan Program E-Mas Bayu juga mendorong lahirnya kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ibu Mandiri dan Ibu Mekar Jaya.
Mereka mengolah sebagian hasil tambak menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Pendapatan anggota Kelompok Ibu Mandiri yang awalnya Rp 1 juta meningkat menjadi Rp 2 juta.
Mohamad Jamaludin dan tokoh masyarakat berinisiatif mendirikan koperasi yang mengkoordinasikan bisnis listrik, perikanan, makanan olahan dari UMKM, dan lain-lain.
Baca Juga: Kekayaan Bersih Shivon Zilis, Pakar Teknologi Pasangan Elon Musk: Harga Rumah Tembus Rp 65 M
"Koperasi menjadi induk kegiatan dan sentra bisnis masyarakat Bondan," jelas Mohamad Jamaludin, yang ditunjuk menjadi ketua koperasinya.
Koperasi yang kini sudah memiliki aset ratusan juta rupiah ini menyediakan kapal cepat yang selalu siaga untuk berbagai keperluan warga. Terutama mengantar yang sakit atau mau melahirkan ke fasilitas kesehatan terdekat di kecamatan.
"Dengan perahu cepat fasilitas kesehatan terdekat bisa ditempuh dalam 30 menit atau paling lambat 45 menit. Perahu cepat ini gratis. Koperasi menyediakan BBM termasuk pengemudi," tutup Mohamad Jamaludin.