Wamentan Dukung Program Revitalisasi Industri Pupuk untuk Genjot Produktivitas Pertanian Nasional

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 17:32 WIB
Wamentan Dukung Program Revitalisasi Industri Pupuk untuk Genjot Produktivitas Pertanian Nasional
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono mendukung upaya revitalisasi industri pupuk di bawah naungan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia di Sumatera Selatan sebanyak 20.796 ton yang terdiri dari Urea 10.395 ton, NPK Phonska 10.393 ton, dan NPK Formula Kakao sebanyak 8 ton. Ketersediaan stok ini setara 179 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah.

Untuk memperlancar penyaluran pupuk bersubsidi di Sumatera Selatan, Pupuk Indonesia juga menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung. Antara lain sembilan gudang Lini III, 40 Distributor, dan 526 kios resmi.

Pupuk Indonesia juga menyiapkan petugas lapangan yang memastikan pupuk bersubsidi tersalurkan dengan tepat sasaran sebanyak 32 orang.

Terkait penebusan pupuk bersubsidi menurutnya saat ini lebih mudah. Dengan penerapan aplikasi i-Pubers di kios-kios, petani di seluruh Indonesia cukup membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja untuk melakukan penebusan.

Ia juga menjelaskan, Pupuk Indonesia meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi karena terdapat ketentuan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare.

Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

“Stok kita melebihi ketentuan minimum. Dengan begitu, Pupuk Indonesia siap memenuhi kebutuhan pupuk dalam rangka program peningkatan produktivitas pertanian,” pungkas Bob.

Baca Juga: Transformasi Industri Pupuk Menuju Green Urea: Tantangan dan Peluang di Era Energi Bersih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI