Fleksibilitas waktu ini bisa menjadi nilai tambah bagi banyak orang, terutama bagi yang menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Gaya hidup
Sebagai seorang pengusaha toko sembako, Anda harus berhati-hati dalam memilih dan menentukan gaya hidup Anda. Alasannya karena keuangan Anda yang cenderung bersifat dinamis.
Pemilihan gaya hidup harus sejalan dengan pendapatan yang Anda hasilkan dari bisnis Anda. Anda harus memprioritaskan keuangan bisnis agar tetap berjalan dengan lancar dan berkembang. Sementara itu, ketika Anda bekerja di kantor, keuangan Anda lebih stabil.
Penghasilan Anda cenderung pasti, karena Anda memiliki gambaran yang jelas mengenai sumber penghasilan Anda. Ini dapat memberikan memberikan Anda kebebasan dalam menentukan gaya hidup Anda tanpa perlu terlalu mengkhawatirkan fluktuasi keuangan.
Kepemilikan Aset
Jika memutuskan untuk membuka usaha Warung toko sembako, Anda dapat memiliki kendali atas berbagai aset yang dapat menjadi sumber kekayaan dan stabilitas jangka panjang.
Contohnya seperti inventaris bangunan, dan stok barang. Keduanya merupakan aset yang memiliki nilai berkelanjutan dan dapat digunakan sebagai jaminan atau investasi jangka panjang. Sedangkan, pekerja kantoran biasanya tidak memiliki kepemilikan aset dalam bisnis yang Anda kerjakan.
Gaji yang Anda terima adalah bentuk kompensasi sebagai imbalan atas pekerjaan yang Anda lakukan, dan tidak ada kepemilikan dalam aset atau saham perusahaan. Oleh karena itu, Anda tidak memiliki keuntungan finansial yang terkait dengan kepemilikan aset bisnis.
Baca Juga: Warung Kelontong Meraung, Aturan Baru Soal Rokok Bikin Bisnis Ambruk
Agung menambahkan, lima aspek di atas dapat memberikan pandangan mengenai perbedaan antara menjadi pengusaha toko sembako dan menjadi pekerja kantoran. Karena yang paling penting adalah bahwa Anda merencanakan karier Anda dengan cermat, dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, dan disesuaikan dengan tujuan Anda.