- Wamen ESDM Yuliot Tanjung menyatakan 541.678 dari 554.048 pelanggan listrik terdampak di Sumatera Utara telah menyala.
- Sisa 2.370 pelanggan belum listrik karena jaringan terputus akibat longsor, bukan kekurangan daya, per Senin (22/12/2025).
- Ketersediaan listrik Pulau Nias saat Nataru dipastikan aman berkat kondisi operasional PLTMG Gunungsitoli yang prima.
Suara.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkap kondisi sistem kelistrikan di Sumatera Utara pascabencana menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026. Tercatat dari 554.048 pelanggan yang terdampak, sebanyak 541.678 sudah kembali menikmati aliran listrik.
"Dari total 554.048 pelanggan yang sempat terdampak bencana di Sumatera Utara, sebanyak 541.678 pelanggan kini lampunya sudah menyala kembali. Ini bukti sistem dan tim kami bekerja keras dan siap siaga," kata Yuliot lewat keterangannya pada Senin (22/12/2025).
Dijelaskannya sebanyak 2.370 pelanggan yang belum bisa kembali menikmati aliran listrik bukan karena kekurangan daya, melainkan jaringan yang masih terputus akibat longsor.
Yuliot pun memastikan Tim ESDM Siaga Bencana dan PT PLN (Persero) akan terus berupaya melakukan pemulihan di titik-titik yang masih terisolasi.
Di sisi lain, saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Yuliot juga memastikan ketersediaan listrik di Pulau Nias pada masa perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunungsitoli yang menjadi tulang punggung kelistrikan di Pulau Nias setidaknya memiliki kapasitas terpasang sebesar 5 x 6,9 mega watt (MW).
"Pembangkit ini menjadi salah satu penopang utama beban puncak listrik di wilayah kepulauan tersebut,” kata Yuliot.
Yuliot menjelaskan bahwa saat ini PLTMG Gunungsitoli berada dalam kondisi operasional yang sangat baik.
Pembangkit tersebut memiliki cadangan daya yang memadai untuk menghadapi kenaikan konsumsi listrik selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu, pasokan energi primer seperti gas pun dipastikan tersedia dengan aman.
Baca Juga: Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam