AS, bersama Arab Saudi, Yordania, dan sekutu AS lainnya, membela Israel. Sementara hampir semua rudal Iran berhasil dicegat, Netanyahu ingin membalas.
Biden juga meminta Netanyahu tidak perlu melakukan tindakan balasan. Namun, saran itu ditolak dan Israel justru memperluas serangan mereka.
"Saya tahu dia akan melakukan sesuatu, tetapi cara saya membatasinya adalah dengan mengatakan kepadanya untuk 'Tidak melakukan apa pun'," kata Biden kepada para penasihatnya, menurut Woodward.
Tetapi rasa frustrasi Biden terhadap Netanyahu memuncak saat perang terus meningkat.
“Dia pembohong besar,” kata Biden secara pribadi tentang Netanyahu, setelah Israel memasuki Rafah, tulis Woodward.
“Hei, apa-apaan ini?” Biden berteriak kepada Netanyahu pada bulan Juli setelah serangan udara Israel menewaskan seorang komandan militer Hizbullah dan tiga warga sipil di Beirut, menurut Woodward.
Biden mengaku khawatir dunia menganggap Israel sebagai negara jahat dan pembunuh. "Anda adalah aktor yang buruk!" kata Biden dalam buku tersebut.
Netanyahu lantas menanggapi tekanan dari Biden dan membela diri. Ia menglaim hanya menyerang negara teroris.
"Kami melihat peluang dan memanfaatkannya," kata Netanyahu.
Baca Juga: Andrew Garfield Serukan Dukungan Terhadap Palestina saat Promosi Film Baru
Untuk diketahui, sejak menjajah Palestina pada 1948, Israel adalah negara penerima bantuan militer terbesar dari AS dengan perkiraan dana mencapai USD 251,2 miliar.