Kolaborasi Wirausaha Mandiri & Batik Kontemporer: Tembus Pasar Dunia dengan Karya Unik Ramah Lingkungan

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 24 Januari 2025 | 19:12 WIB
Kolaborasi Wirausaha Mandiri & Batik Kontemporer: Tembus Pasar Dunia dengan Karya Unik Ramah Lingkungan
Pendiri Creative Batik Kontemporer, Khaleili Nungki menunjukkan produk dari usaha miliknya bersama Eks Menteri Pariwisata Sandiaga Uno [Suara.com/Dokumen Pribadi]

Nungki menyadari bahwa kesempatan ini adalah pintu gerbang menuju kesuksesan yang lebih besar. Ia tak ingin menyia-nyiakan peluang yang ada. Setiap pengalaman yang ia peroleh di WMM menjadi tangga bagi perkembangan bisnisnya. 

"Saya merasa wah. Akhirnya saya sadar, di kesempatan pada WMM ini seharusnya saya bisa memaksimalkan setiap waktu yang diberikan. Saya bisa menambah jaringan sebanyak-banyaknya karena di Wirausaha Muda Mandiri ada kesempatan yang tidak datang setiap hari," ujarnya.

Program WMM memang selalu berhasil menarik perhatian para pelaku usaha setiap tahunnya. Contohnya, pada tahun 2024, jumlah peserta dalam kategori Business Existing mencapai lebih dari 3.000 orang, mencerminkan antusiasme besar dari para wirausahawan muda di seluruh Indonesia. 

"Ini adalah kesempatan besar yang ditawarkan Bank Mandiri. Dalam kesempatan ini, kita sebagai pelaku usaha tentu wajib bisa menambah relasi demi perkembangan usaha, kan?" tambahnya. 

Berkat kerja keras dan ketekunannya, kini ‘Creative Batik Kontemporer’, usaha yang dirintis Nungki sejak hampir 12 tahun lalu, telah berkembang pesat dan semakin mapan. Keberhasilannya tercermin dari omzet yang telah mencapai Rp120 juta per bulan, sebuah pencapaian luar biasa yang menjadi bukti nyata dari kerja keras dan inovasi yang terus ia lakukan. 

Namun, bagi Nungki, kesuksesan tidak hanya diukur dari segi materi. Ia ingin berbagi ilmu dan turut memberdayakan masyarakat melalui pelatihan membatik yang ia selenggarakan secara rutin. Workshop yang dikelola oleh Creative Batik Kontemporer saat ini telah menjadi tujuan favorit bagi berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pelajar, komunitas kreatif, hingga wisatawan mancanegara yang ingin mengenal lebih dalam seni batik kontemporer. 

Daya Tarik Wisata - Wisatawan mancanegara memelajari proses pembuatan batik di Workshop Creative Batik Kontemporer [Suara.com/Dok Pribadi]
Daya Tarik Wisata - Wisatawan mancanegara memelajari proses pembuatan batik di Workshop Creative Batik Kontemporer [Suara.com/Dok Pribadi]

“(Para turis) itu sangat tertarik, lho, dengan proses produksi batik,” ucap Nungki dengan bangga. 

Keterlibatan wisatawan asing dalam pelatihan ini juga menjadi bukti bahwa batik kontemporer memiliki daya tarik global. Melalui inovasi yang diusungnya—menggabungkan motif klasik Jawa dengan sentuhan modern—Nungki berhasil menciptakan identitas batik yang relevan di era sekarang. 

Dukungan dari program seperti WMM juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi Nungki untuk terus berkembang. Ia berharap bahwa usahanya tidak hanya menjadi ladang bisnis, tetapi juga wadah untuk melestarikan budaya dan memperkenalkan batik Indonesia ke kancah mancanegara.

Baca Juga: Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih dari 2.000 Paket keSeluruh Indonesia

Tebar Energi Positif

Berawal dari mimpi anak kecil, kini, Creative Batik Kontemporer yang dibangun Nungki tidak hanya menjadi sumber pencaharian ia dan keluarga. Namun juga tumbuh sebagai UMKM yang memberdayakan ibu rumah tanggadi kampungnya dan membawa dampak positif bagi lingkungan. 

Nungki berhasil menjadikan usahanya menghasilkan karya yang Eco-Friendly Product sekaligus memberikan dampak positif terhadap lingkungan di sekitar lokasi produksi (Social Impact).

Terlebih, sudah 11 tahun Nungki menerapkan sistem pengolahan limbah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumur resapan atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

"Kami menggunakan metode khusus untuk memastikan air limbah produksi kami tidak mencemari lingkungan sebelum dibuang ke sumur resapan. Saya ingin usaha ini tetap berjalan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan," jelasnya. 

Kesadaran lingkungan ini juga diterapkan dalam pemilihan bahan pewarna yang digunakan dalam produksi batik. Nungki berkomitmen untuk memilih pewarna yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi dampak negatif pada ekosistem sekitar. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI