Sekretaris Jenderal Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Siti Sumilah Rita Susilawati, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan membuka kesempatan kerja yang setara.
Pemerintah juga aktif memantau keterlibatan perempuan dalam industri pertambangan untuk memastikan adanya peningkatan secara berkelanjutan.
Senada dengan itu, Executive Director Women in Mining and Energy Indonesia, Noormaya Muchlis, menyoroti pentingnya mendorong lebih banyak perempuan untuk berkarir di sektor tambang.
“Kami sangat mendukung para perempuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan mencapai tujuan serta cita-cita yang diharapkan sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju. Ada banyak contoh pemimpin perempuan di Indonesia yang tetap berkarir namun juga dapat berhasil dalam keluarganya di waktu bersamaan,” ujarnya.
Partisipasi perempuan dalam industri tambang memiliki dampak positif yang signifikan. Selain memperkaya perspektif dalam pengambilan keputusan, kehadiran perempuan juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan inovatif.
Dengan meningkatnya peran perempuan, diharapkan akan muncul lebih banyak figur inspiratif yang dapat mendorong generasi berikutnya untuk terjun ke sektor ini.
Melalui berbagai inisiatif dan program yang berkelanjutan, ABMM berupaya menghilangkan hambatan bagi perempuan dalam memasuki dan berkembang di industri pertambangan.
Komitmen ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan serta memungkinkan mereka mencapai posisi strategis sebagai pemimpin di sektor ini.
Dengan langkah nyata yang diambil, ABMM optimis bahwa kesetaraan gender di industri pertambangan dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi perusahaan, serta mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Baca Juga: Saham BRMS Anjlok di Tengah Isu Penolakan Tambang