Surplus Neraca Perdagangan RI Mulai Kehabisan 'Bahan Bakar'

Senin, 17 Maret 2025 | 13:44 WIB
Surplus Neraca Perdagangan RI Mulai Kehabisan 'Bahan Bakar'
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/7).

"Defisit ini menunjukkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan daya saing industri dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor," kata Amalia.

Surplus Kumulatif Mencapai 6,61 Miliar Dolar AS

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia selama Januari-Februari 2025 mencatatkan surplus sebesar 6,61 miliar dolar AS. Angka ini meningkat sebesar 3,78 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Surplus kumulatif ini menunjukkan tren positif dalam kinerja perdagangan Indonesia," kata Amalia.

Surplus pada periode ini ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yang memberikan kontribusi sebesar 9,76 miliar dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa sektor nonmigas menjadi motor penggerak utama dalam neraca perdagangan Indonesia.

Meskipun mencatatkan surplus, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam neraca perdagangan, terutama defisit dengan beberapa negara mitra dagang. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mendorong peningkatan daya saing industri dalam negeri, diversifikasi produk ekspor, dan perluasan pasar ekspor.

"Kami berharap kinerja perdagangan Indonesia akan terus membaik di masa mendatang, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Amalia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI