NEO 2025, Airlangga Hartarto: Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Risiko Resesi Global

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 08:08 WIB
NEO 2025, Airlangga Hartarto: Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Risiko Resesi Global
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Komitmen dan sinergi semua pihak ini penting untuk membangun fundamental ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” katanya.

Direktur Nusantara TV Randy Monthonaro Tampubolon menambahkan, konferensi NEO 2025 ini menjadi ajakan mendorong optimisme bersama supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi.

Ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih dari delapan persen.

“Keterlibatan seluruh stakeholder, akademisi, ekonom, pelaku usaha dan industri sangat penting dalam memberikan input untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada,” kata Randy dalam sambutan pengantar NEO 2025.

Konferensi NEO 2025 ini juga diharapkan menjadi wadah diskusi yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor ekonomi nasional.

Pembahasan dalam NEO 2025 juga bisa menjadi sumber masukan untuk pengambilan keputusan strategis.

“Baik untuk kepentingan usaha bisnis atau memproyeksikan keputusan dan kebijakan yang akan diambil di masa mendatang,” ujar Randy.

Sejumlah pembicara hadir membahas isu strategis dalam dua sesi panel di NEO 2025. Di sesi pertama, membahas soal strategi finansial dan sumber pertumbuhan ekonomi baru, hadir ekonom Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati dan Kepala Departemen Riset Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina.

Di sesi kedua hadir sebagai panelis adalah Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Rr. Sri Gadis Pari Bekti serta Manajer Senior Bidang Energi dan Bisnis Berkelanjutan WRI Indonesia Clorinda Kurnia Wibowo.

Baca Juga: Ekspansi Global, PIS Buktikan Komitmen Sosial Ekonomi di 3 Negara

Sesi ini membahas perkembangan dan tindak lanjut hilirisasi, industri hijau, dan pengembangan energi berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI