Suara.com - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menyatakan dukungannya terhadap keputusan Kepolisian untuk menghentikan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas KM 55 hingga KM 47 arah Jakarta pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Kebijakan ini diambil setelah pemantauan menunjukkan arus lalu lintas telah kembali normal.
"Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, atas diskresi Kepolisian, PT JTT hentikan rekayasa lalu lintas contraflow KM 55 s.d KM 47 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pukul 23.34 WIB," ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Jakarta, Kamis, dikutip dari Antara.
Saat ini kondisi arus kendaraan di kedua arah ruas tol Jakarta-Cikampek telah stabil dan berjalan lancar. Penghentian contraflow ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bersama..
Sistem contraflow sebelumnya diberlakukan sebagai solusi sementara untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di ruas tol tersebut. Dengan mengalihkan sebagian arus kendaraan ke lajur sebaliknya, diharapkan lalu lintas dapat lebih terdistribusi dengan baik. Namun, setelah evaluasi menunjukkan perbaikan signifikan, kebijakan ini pun dicabut.
“Kami mengimbau pengguna jalan tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol.
Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan.
Sebagai informasi, PT JTT selaku pengelola ruas jalan tol Trans Jawa mengoptimalkan layanan operasional di dua gerbang tol utama, yaitu Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang dan GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek dalam rangka mengantisipasi puncak arus balik pada periode libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H / Lebaran 2025.
Dalam rangka mengantisipasi lonjakan kendaraan selama periode arus balik Lebaran 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis di beberapa gerbang tol (GT) utama. GT Kalikangkung akan mengoperasikan 27 titik transaksi yang siap berfungsi secara penuh selama masa arus balik. Sementara itu, GT Cikampek Utama telah menambah 5 gardu transaksi tambahan di GT Cikampek Utama 8, yang akan diaktifkan secara situasional jika terjadi peningkatan volume kendaraan.
Jika diberlakukan rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, kapasitas transaksi di GT Cikampek Utama akan ditingkatkan hingga 36 titik transaksi untuk memastikan kelancaran arus kendaraan. PT JTT terus memantau dan memastikan bahwa seluruh gardu tol beroperasi secara optimal guna menghindari antrean panjang yang dapat mengganggu perjalanan pemudik.
Baca Juga: Cegah Kepadatan Arus Balik Lebaran, Pemudik Akan Dialihkan Lewat Tol Fungsional Jakarta-Cikampek II
Selain persiapan di gerbang tol, PT JTT juga melakukan pelebaran jalan di Ruas Tol Palimanan-Kanci, tepatnya di KM 207+010 hingga KM 209+010. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan sekaligus mengantisipasi kemacetan, terutama di sekitar Rest Area KM 207 A dan Rest Area KM 208 B yang kerap menjadi titik padat kendaraan selama arus balik.