CBDK Akuisisi Saham CKBD 99% Senilai Rp99 Miliar

Kamis, 03 April 2025 | 08:41 WIB
CBDK Akuisisi Saham CKBD 99% Senilai Rp99 Miliar
Dalam transaksi ini, CBDK membeli 99% kepemilikan saham CKBD dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, sehingga total nilai transaksi mencapai Rp99 miliar. (Foto Istimewa).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo mengatakan bahwa strategi pengembangan Central Business District (CBD) PIK2 telah memberikan dampak positif bagi perusahaan.

“CBD PIK2 semakin menarik minat investor lokal maupun internasional, termasuk institusi pendidikan. Fokus strategis kami dalam mengembangkan kawasan ini telah membuahkan hasil yang menggembirakan,” ujar Steven.

Perlu dicatat, CBDK baru saja melaksanakan initial public offering (IPO) pada awal tahun ini. Kala itu Penawaran Umum Perdana Saham CBDK mencapai harga Auto Reject Atas (ARA).

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 566.894.500 lembar saham biasa atas nama atau sebesar 10% dari modal ditempatkan. CBDK menetapkan harga perdana sebesar Rp4.060 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini berhasil meraup dana IPO sebesar Rp2,3 triliun.

CBDK adalah perusahaan yang bergerak di bidang real estate khususnya di kawasan strategis Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). 

Saat ini, perseroan memiliki area CBD, perkantoran, residensial, produk komersial, kavling komersial, serta proyek pembangunan NICE, yaitu Nusantara International Convention and Exhibition. 

Perseroan sendiri berharap NICE dapat menjadi ikon baru di kawasan CBD PIK2. Dan berharap kehadiran NICE dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, menjadi penggerak di sektor MICE, dengan dukungan dari dua grup besar di Indonesia, yaitu Agung Sedayu Group dan Salim Group, serta land bank yang luas dan strategis.

Sebelum melantai di bursa, CBDK mencatatkan total aset sebesar Rp 18,5 triliun per 30 September 2024. Sementara itu total liabilitas CBDK sebesar Rp10,4 triliun yang meliputi Rp 9,6 triliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran dari pelanggan. Sementara itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 8,1 trilliun sebelum dana IPO diterima. 

Dari sisi pendapatan, CBDK meraih Rp1,6 triliun per 30 September 2024. Kondisi ini disebut memperkuat posisi CBDK sebagai perusahaan yang tangguh dengan prospek pertumbuhan yang optimis ke depan.

Baca Juga: Chandra Asri Group dan Glencore Rampungkan Proses Akuisisi Kepemilikan Shell di SSPL

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI