Suara.com - Ketua Komisi XII DPR RI memberi restu rencana kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyesuaikan beberapa kebijakan untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Menteri Bahlil berencana untuk meningkatkan impor LPG dan minyak mentah dari Amerika Serikat merupakan bagian dari strategi politik dagang. Menurut Menteri Bahlil, langkah tersebut merupakan upaya untuk menanggapi kebijakan proteksionisme perdagangan global, khususnya terkait dengan kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh beberapa negara.
Menurut Bambang langkah Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk meningkatkan impor minyak mentah dan LPG dari AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral adalah strategi yang tepat, yang bisa dibawa Delegasi Indonesia dalam perundingan tarif dengan Amerika Serikat.
Selain itu, Bambang juga sepakat dengan pernyataan Menteri Bahlil, bahwa impor migas yang akan ditingkatkan dari Amerika tidak meningkatkan total impor migas nasional. Jumlah impor totalnya tetap, tetapi ada pengadaan migas dari sumber lain yang mungkin porsinya dialihkan ke Amerika Serikat.
Bambang, melihat ini merupakan rencana strategis yang diambil pemerintah Indonesia, namun harus dapat memberikan win – win solution bagi semua pihak, baik bagi Amerika Serikat atau pun bagi negara lain yang mungkin terdampak karena penyesuaian impor migas Indonesia tersebut. Beberapa negara di kawasan Timur Tengah sudah lama sebagai sumber impor migas Indonesia.
Bambang menjelaskan dalam memenuhi konsumsi nasional LPJ sebesar 8,17 juta ton, Indonesia mengimpor hingga 85 persen LPG diantaranya berasal dari Amerika, UEA, Qatar, Arab Saudi, Aljazair dan lainnya.
"Langkah ini tidak hanya membantu dalam diversifikasi sumber energi tetapi juga dalam menyeimbangkan perdagangan bilateral dengan AS," ujar Bambang seperti dikutip, Senin (14/4/2025).
"Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Bahlil dalam menjalankan kebijakan Presiden Prabowo menghadapi tantangan perdagangan internasional, dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," sambung dia.
Bambang juga akan terus memantau perkembangan kebijakan ini dan siap memberikan dukungan serta masukan konstruktif untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil pemerintah dapat memberikan manfaat maksimal bagi bangsa dan negara.
Baca Juga: Pemerinta Putar Otak Hadapi Tarif Trump Hingga Mau Tambah Kuota Impor Migas dari AS
Upaya Pemerintah
Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai merelaksasi aturan impor energi dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul dari tarif impor atau resiprokal Presiden AS Donald Trump
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah berencana menambah impor minyak hingga liquefied petroleum gas (LPG) dari negeri paman sam itu.
Namun demikian, Ketua Umum Partai Golkar ini tengah mengkalkulasi berapa kuota volume impor minyak hingga LPG daro AS.
"Ini (minyak dan LPG) yang kami lagi meng-exercise untuk kemudian dijadikan sebagai salah satu komoditas yang bisa kita beli di Amerika," ujarnya usal Halal Bihalal di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Upaya ini, bilang Bahlil, agar nilai impor minyak dan LPG dengan neraca perdagangan antara Indonesia dengan AS bisa setara. Pasalnya, AS kini dengan kejam memberikan tarif impor yang tinggi terhadap Indonesia.