Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,96 persen, dan Topix melemah 2,85 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,82 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,50 persen, sedangkan Kosdaq naik 2,02 persen. Sementara itu, Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 1,13 persen, CSI 300 China naik 0,41 persen dan Taiex Taiwan meningkat 2,78% persen.
"Presiden AS Donald Trump mengumumkan perubahan haluan tarif pada Rabu (9/4), dengan menurunkan tarif timbal balik baru jadi 10 persen untuk impor dari sebagian besar negara selama 90 hari. Selain itu, tarif kumulatif untuk China sekarang akan menjadi 145 persen menurut konfirmasi perwakilan Gedung Putih kepada CNBC internasional, pada Kamis (10/4). Angka tersebut terdiri dari bea masuk baru sebesar 125 persen untuk barang, di atas bea masuk sebesar 20 persen yang terkait dengan krisis fentanil," beber Fanny.
Sementera, Di menyebut, IHSG kemarin ditutup naik 0.13 persen, dan pertama kali sejak libur Lebaran di aksi beli asing RP45 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBNI, ANTM, MDKA dan GOTO.
"IHSG hari ini berpotensi mencoba melanjutkan penguatan jika masih bertahan di atas support 6.200," kata dia.
Sementara, Riset dari Phintraco Sekuritas mengemukakan bahwa, pemerintah Indonesia masih berupaya negosiasi dengan AS, memanfaatkan periode penundaan tarif selama 90 hari kedepan.
Pemerintah sendiri berupaya merubah sejumlah kebijakan sebagai bagian dari penawaran kepada AS. Pertama adalah merubah kebijakan TKDN yang menjadi salah satu concern dari Pemerintah AS. Kedua adalah rencana membuka keran impor, khususnya untuk produk hajat hidup orang banyak. Ketiga adalah rencana peningkatan persentase impor LPG dari AS terhadap total impor LPG Indonesia.
Selain upaya negosiasi bilateral, Pemerintah Indonesia juga mendorong untuk dilakukan negosiasi oleh ASEAN sebagai satu blok ekonomi dengan AS. Pemerintah Indonesia telah membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN dan sejumlah negara ASEAN lain.
"IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang luas di 6000-6500 pada pekan ini. Saham-saham yang dapat diperhatikan adalah TLKM, MEDC, ICBP, RAJA, TAPG, dan TKIM," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Baca Juga: Tunggu Guyuran Dividen BUMN, Danantara Bakal Banjiri Likuiditas Pasar Modal