Ekspansi kredit yang agresif ini turut mendorong total aset Bank BJB untuk mencatatkan pertumbuhan yang impresif, naik sebesar 16,81% (year-on-year) menjadi Rp219,96 triliun pada akhir tahun 2024. Peningkatan aset ini memperkuat posisi Bank BJB sebagai salah satu bank daerah terbesar dan terkemuka di Indonesia.
DPK Tumbuh Solid, Tabungan dan Deposito Jadi Penopang Utama
Dari sisi pendanaan, Bank BJB juga berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp153,85 triliun, tumbuh solid sebesar 12,75% (year-on-year). Rincian DPK menunjukkan kontribusi signifikan dari Tabungan yang tumbuh 21,72% menjadi Rp40,955 triliun dan Deposito yang meningkat 12,98% menjadi Rp90,45 triliun. Sementara itu, Giro tercatat sebesar Rp22,44 triliun. Pertumbuhan yang kuat pada pos Tabungan dan Deposito mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap Bank BJB sebagai tempat yang aman dan menguntungkan untuk menyimpan dana.
Keputusan strategis dalam RUPST kali ini, terutama perombakan jajaran kepemimpinan yang diwarnai dengan penunjukan figur kontroversial seperti Bossman Mardigu, diprediksi akan membawa angin segar dan perspektif baru bagi Bank BJB. Dengan modal kinerja keuangan yang solid di tahun 2024, tantangan ke depan bagi jajaran direksi dan komisaris yang baru adalah bagaimana mempertahankan tren positif ini, meningkatkan daya saing, dan terus memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan ekonomi daerah Jawa Barat dan Banten. Pasar akan menanti gebrakan-gebrakan inovatif dari kepemimpinan baru Bank BJB di tengah lanskap industri perbankan yang terus bergerak dinamis.