Peresmian ini mendukung tren positif sektor manufaktur Indonesia. Pertumbuhan sektor ini didorong oleh peningkatan output dan pesanan baru dari pasar domestik dan ekspor. Dengan proyeksi pertumbuhan PDB sektor manufaktur sebesar 5,2% pada tahun 2025, serta lingkungan investasi yang semakin kondusif, Indonesia terus menarik perhatian pelaku industri global. Menurut data Kementerian Perindustrian, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB nasional pada 2024 mencapai 18,98 persen.
Pemerintah melalui program hilirisasi juga mendorong transformasi industri berbasis nilai tambah dan teknologi.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Setia Diarta saat ditemui dalam pembukaan pabrik pintar di Batam mengapresiasi langkah konkret Telkomsel dan Pegatron dalam menghadirkan teknologi 5G demi transformasi di sektor manufaktur.
“Pemerintah akan terus mendorong kemitraan serupa agar seluruh sektor industri, termasuk manufaktur, dapat memanfaatkan teknologi terkini secara optimal demi pertumbunan yang inklusif dan berkelaniutan," ucapnya.
Kolaborasi dengan Telkomsel merupakan contoh komitmen strategi terhadap kemitraan berorientasi masa depan yang mempercepat kemajuan digital. Pabrik ini juga memprioritaskan orientasi pelanggan, kinerja, keberlanjutan, kerja sama tim, kreativitas, analisis masalah untuk pengambilan keputusan, dan keterlibatan bisnis yang proaktif.
Dalam jangka panjang, Pegatron berkomitmen untuk mengeksplorasi teknologi mutakhir seperti Pegaverse, mobilitas masa depan, konektivitas canggih, kehidupan berkelanjutan, dan robotika.
Selain meningkatkan daya saing manufaktur Indonesia, investasi ini juga menciptakan lapangan kerja, mendorong transfer teknologi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta rantai pasok global. Pegatron turut mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan digital dan teknis yang selaras dengan kebutuhan industri masa depan.