Pembangkit Listrik dari Nuklir Dinilai Bisa Jadi Andalan RI Capai Ketahanan Energi

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 16:23 WIB
Pembangkit Listrik dari Nuklir Dinilai Bisa Jadi Andalan RI Capai Ketahanan Energi
Ilustrasi fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketiga, kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi hal yang tak kalah penting. Untuk mengoperasikan dan mengelola teknologi nuklir secara aman dan efisien, dibutuhkan tenaga ahli yang kompeten dan terlatih.

Gandung mendorong agar pemerintah mulai menyiapkan program pendidikan dan pelatihan secara terstruktur untuk mencetak SDM unggul di sektor energi nuklir.

Sebagai bentuk komitmen konkret, Gandung mendesak pemerintah agar segera membentuk Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) sebagai badan pelaksana khusus yang akan mengawal dan mengeksekusi seluruh tahapan program pengembangan PLTN nasional.

"Kalau mau maju, kita harus berani masuk ke energi masa depan. Dan nuklir adalah salah satunya," kata dia.

Masyarakat Setuju RI Bangun PLTN

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, antusiasme masyarakat kini kian tinggi, terlihat dari hasil survei yang dilakukan dari tahun ke tahun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa pengembangan PLTN kini telah masuk dalam prioritas utama pemerintah, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024 dan revisi Kebijakan Energi Nasional.

"Berdasarkan survei tahun 2016, dukungan masyarakat terhadap PLTN mencapai 77,53 persen secara nasional. Tahun berikutnya, angkanya naik menjadi 73,7 persen," kata Dadan

Menariknya, di wilayah Kalimantan Barat, angka dukungan terhadap proyek energi nuklir ini bahkan menembus 88 persen. "Di Kalbar, dukungan publik sangat tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Komitmen Tingkatkan Produksi Energi Nasional, Menteri ESDM Tinjau Operasional Hulu Migas PHM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI