Optimisme Pasar Kripto Meningkat Pasca Data Inflasi AS Mereda, Bitcoin Cetak Rekor Baru?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 12:18 WIB
Optimisme Pasar Kripto Meningkat Pasca Data Inflasi AS Mereda, Bitcoin Cetak Rekor Baru?
Ilustrasi [Unsplash/Jonathan Borba]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menyikapi kondisi pasar yang dinamis ini, Fahmi menyarankan para investor untuk menyesuaikan strategi investasi mereka berdasarkan tujuan keuangan masing-masing. Bagi investor yang cenderung konservatif, momen kenaikan ini dapat dimanfaatkan untuk mengamankan keuntungan sambil menunggu adanya kepastian arah pasar yang lebih jelas.

"Sedangkan bagi para investor yang memiliki perspektif jangka panjang, strategi hold atau bahkan buy more (membeli lebih banyak) seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh MicroStrategy dengan pembelian Bitcoin senilai US$1,34 miliar bisa menjadi opsi yang menarik," tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, hingga Rabu (14/5/2025) lalu, harga Bitcoin masih berada di level US$103.874 (sekitar Rp1,71 miliar), yang masih lebih tinggi 1,1% dibandingkan posisi pada hari Selasa. Secara year-to-date (ytd), Bitcoin telah mencatatkan kenaikan sebesar 11,2%. Dalam sepekan terakhir, harga tertinggi Bitcoin tercatat di US$105.751,62, sebuah perbedaan signifikan dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang hanya berada di kisaran US$95.724. Level perdagangan terakhir ini merupakan harga tertinggi bulanan Bitcoin selama periode April hingga Mei 2025.

Sementara itu, pandangan mengenai status Bitcoin sebagai kelas aset yang sah juga semakin menguat di kalangan pelaku industri. Anthony Scaramucci, pendiri dan CEO SkyBridge Capital, dalam konferensi CoinDesk's Consensus 2025, menyatakan bahwa kapitalisasi pasar kripto yang mencapai US$3 triliun masih seperti saham teknologi besar, namun jika mencapai US$20 triliun, maka kripto akan diakui sebagai kelas aset yang sesungguhnya. Ia bahkan memprediksi jika Bitcoin mampu mencapai US$500.000, narasi bahwa Bitcoin adalah kelas aset akan semakin kuat.

Dalam diskusi yang sama, Jonathan Steinberg, CEO WisdomTree; Pasqual St-Jean, Presiden dan CEO 3iQ; dan Andy Baehr dari CoinDesk Indices sepakat bahwa kripto sedang menuju ke arah pengakuan institusional, meskipun hal ini membutuhkan lebih dari sekadar kenaikan harga. Pasqual St-Jean berpendapat bahwa Bitcoin telah memenuhi banyak kriteria yang dibutuhkan aset tradisional untuk dianggap layak investasi oleh institusi, seperti mekanisme lindung nilai dan kemudahan pemahaman, menjadikannya "emas digital untuk era digital." Ia juga menyoroti bahwa aset kripto lain seperti token tata kelola dan utilitas masih lebih sulit dipahami oleh alokator dana institusional.

Para panelis juga menyoroti peran penting peluncuran ETF Bitcoin spot, terutama di AS, sebagai titik balik dalam perjalanan kripto menuju legitimasi institusional. Jonathan Steinberg bahkan menyebut bahwa pendekatan regulasi yang ketat dari mantan Ketua SEC Gary Gensler secara tidak sengaja menciptakan pasar ETF Bitcoin yang sangat kompetitif dan matang. St-Jean menambahkan bahwa ETF Bitcoin spot adalah "game changer" yang memungkinkan departemen hukum dan kepatuhan untuk memperlakukan Bitcoin sebagai keputusan investasi reguler, membuka pintu bagi adopsi yang lebih luas di kalangan institusi.

Kemampuan Bitcoin untuk menembus level resistance di sekitar US$106.000 akan menjadi kunci untuk membuka potensi reli menuju rekor harga tertinggi baru. Para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan berita terkait regulasi serta sentimen global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI