Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim

Senin, 19 Mei 2025 | 16:26 WIB
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), entitas hasil kongsi maut antara dua raksasa bisnis, Agung Sedayu Group dan Salim Group, baru saja mengumumkan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya. [sedayuindocity]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), entitas hasil kongsi maut antara dua raksasa bisnis, Agung Sedayu Group dan Salim Group, baru saja mengumumkan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta pekan lalu, PANI sepakat untuk menebar dividen tunai sebesar Rp 67,5 miliar kepada para investornya.

Kucuran dividen yang setara dengan Rp 4 per lembar saham ini menjadi bukti nyata kinerja ciamik yang berhasil dibukukan PANI sepanjang tahun buku sebelumnya. "Dividen PANI sebesar Rp67,5 miliar atau setara Rp4 per lembar saham," ujar Sekretaris Perusahaan PIK 2, Christy Grassela di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Keputusan pembagian dividen ini didasarkan pada laba komprehensif perusahaan yang mencapai Rp 625,99 miliar. Selain memanjakan pemegang saham, PANI juga menunjukkan kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan dengan mengalokasikan laba ditahan sebesar Rp 557 miliar serta dana cadangan senilai Rp 1 miliar untuk memperkuat fundamental perusahaan di masa depan.

Lebih jauh menelisik laporan keuangan konsolidasi, terlihat jelas bahwa bisnis properti PIK2 memang sedang dalam tren positif. Perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 2,83 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,15 triliun.

Kontributor utama pendapatan PANI tak lain adalah penjualan tanah dan bangunan, yang meraup angka Rp 2,77 triliun. Sektor ini mencatatkan pertumbuhan Year-on-Year (YoY) yang impresif sebesar 30,68 persen. Praktis, seluruh pendapatan PANI berasal dari lini usaha real estat, menegaskan fokus dan keahlian perusahaan dalam mengembangkan kawasan properti skala besar.

Meskipun beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 15,53 persenmenjadi Rp 1,24 triliun, namun kinerja operasional PANI tetap solid. Buktinya, laba kotor perusahaan berhasil tumbuh signifikan menjadi Rp 1,58 triliun, atau melonjak sebesar 46,91 persen secara tahunan.

Setelah memperhitungkan seluruh pendapatan dan beban lainnya, PANI berhasil mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 623,91 miliar. Angka inilah yang menjadi puncak dari kinerja moncer PANI, mencerminkan lonjakan laba yang fantastis sebesar 131,04 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Perlu dicatat, PANI saat ini mencatat total aset sebesar Rp 33,7 triliun yang sebagian besar diperoleh dari aksi korporasi yang dilakukan selama 2 tahun berturut-turut, yaitu Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I dan PMHMETD II, sehingga mengalami lonjakan tajam sebesar 20,4 persen dari tahun subluminal untuk periode yang sama.

Baca Juga: BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove, Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik

Adapun rinciannya, persediaan lahan seluas 1.607 hektar senilai Rp 26,2 triliun, piutang sebesar Rp 1,2 triliun, kas dan kas setara kas sebesar Rp 1,07 triliun, investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp 703 miliar dan deposito berjangka sebesar Rp 278 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI