3 Alasan Pemanfaatan Energi Geotermal Masih Minim, Padahal Potensinya Besar

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 22 Mei 2025 | 14:12 WIB
3 Alasan Pemanfaatan Energi Geotermal Masih Minim, Padahal Potensinya Besar
Media Gathering The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (lIGCE) 2025 di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (22/5/2025)/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam hal pengurangan emisi, lanjut Julfi, energi panas bumi memiliki potensi yang luar biasa. Dengan pengembangan yang tepat, energi panas bumi di Indonesia diperkirakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca tahunan sebesar 18-20 juta m³ CO. "Komitmen ini tidak hanya mendukung transisi energi bersih, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap upaya global mengatasi perubahan iklim," ujarnya.

Sektor ini dapat menciptakan sekitar 1 juta pekerjaan baru, baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini tentunya berdampak positif pada perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar proyek panas bumi.

Namun, lanjut Julfi, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan panas bumi tidaklah sedikit. Salah satu hambatan terbesar adalah risiko pengeboran, di mana hasil eksplorasi sering kali lebih rendah dari yang diharapkan.

Pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Madina. [Istimewa]
Pipa gas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Madina. [Istimewa]

Proses pengeboran hingga komersialisasi juga memakan waktu yang cukup lama, yakni 5 hingga 15 tahun. Selain itu, regulasi yang kompleks dan perizinan yang lambat menjadi kendala utama dalam menarik investasi di sektor ini. "Oleh karena itu, diperlukan dukungan kebijakan yang lebih fleksibel dan insentif yang memadai untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI