Volvo PHK 3.000 Karyawan, Efek Tarif Trump dan Lesunya Pasar Mobil Listrik

Selasa, 27 Mei 2025 | 08:35 WIB
Volvo PHK 3.000 Karyawan, Efek Tarif Trump dan Lesunya Pasar Mobil Listrik
Perusahaan Volvo akan memutuskan hubungan kerja 3.000 karyawannya. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Volvo Cars atau VOLCARb.ST akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 3.000 karyawannya.

Rencana ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi yang diumumkan perusahaan otomotif tersebut sejak bulan lalu. 

Keputusan ini diambil karena perusahaan saat ini sedang menghadapi tekanan keuangan yang cukup berat.

Masalah keuangan Volvo Cars disebabkan beberapa faktor utama, yakni tingginya biaya akibat tarif impor dari pemerintahan Trump, penurunan permintaan kendaraan listrik global dan ketidakpastian perdagangan internasional.

Mirisnya, langkah PHK yang dilakukan tersebut terjadi di tengah upaya Volvo untuk mengangkat kembali nilai sahamnya yang sempat merosot tajam.

CEO Hakan Samuelsson, yang kembali memimpin perusahaan sejak April 2025 setelah sebelumnya menjabat selama satu dekade hingga 2022, meluncurkan program efisiensi biaya senilai USD 19 miliar.

Pemangkasan Staf Kerah Putih

Salah satu langkah besar dalam program tersebut, yakni pemangkasan jumlah staf kerah putih, yang mencakup 40 persen tenaga kerja perusahaan.

"Ini terjadi di hampir semua bidang—termasuk R&D, komunikasi, dan sumber daya manusia. Ini pengurangan yang cukup besar," ujar Samuelsson mengutip Reuters, Selasa, 27 Mei 2025.

Baca Juga: Marak PHK, Industri Media dan Kreatif Merana Imbas Aturan Pemerintah

Ia juga menambahkan bahwa langkah tersebut akan memberi ruang bagi pegawai untuk mengambil tanggung jawab lebih besar dan meningkatkan efisiensi secara menyeluruh.

CFO baru Volvo Cars, Fredrik Hansson, mengungkapkan bahwa seluruh departemen dan lokasi akan terdampak PHK

Namun, sebagian besar pengurangan akan terjadi di Kantor Pusat Volvo yang berada di Gothenburg, Swedia.

“Ini dirancang untuk membuat kami lebih efisien secara struktural. Meskipun efeknya bisa berbeda-beda tergantung pada area, tidak ada satu pun bagian yang dikecualikan,” kata Hansson.

PHK ini mewakili sekitar 15 persen dari staf kantor pusat, dengan biaya restrukturisasi satu kali sebesar 1,5 miliar Crown Swedia.

Dengan produksi yang berpusat di Eropa dan Tiongkok, Volvo Cars lebih rentan terhadap tarif impor dari Amerika Serikat dibandingkan pesaingnya di Eropa. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI