Karyawan PT Timah Bobol SDN 3 Mentok, Program AKHLAK Erick Thohir Dipertanyakan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 27 Mei 2025 | 12:08 WIB
Karyawan PT Timah Bobol SDN 3 Mentok, Program AKHLAK Erick Thohir Dipertanyakan
Ilustrasi FK alias NR (44 tahun) karyawan aktif di PT Timah Tbk (TINS) menggasak dua unit laptop dan barang-barang inventaris SDN 3 Mentok. (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - FK alias NR (44 tahun) warga Kampung Tegal Rejo, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok yang merupakan karyawan aktif di PT Timah Tbk (TINS) kedapatan menggasak dua unit laptop dan barang-barang inventaris SDN 3 Mentok.

Tak hanya seorang diri, FK alias NR (44 tahun) yang merupakan karyawan aktif di PT Timah Tbk beraksi bersama seorang rekannya HD alias DD (45 tahun).

HD alias DD diketahui adalah seorang buruh harian lepas warga Kampung Teluk Rubiah, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mentok.

Aksi keduanya terbongkar berkat laporan penjaga sekolah SDN 3 Mentok, Dwi Agung Prasetyo. Dwi melaporkan hilangnya sejumlah barang inventaris sekolah.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha melalui PS Kasi Humas Iptu Yos Sudarso menegaskan, meski salah satunya merupakan karyawan BUMN yakni PT Timah, tidak menyurutkan pihak kepolisian untuk menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Semua warga negara sama di mata hukum. Kami akan tindak tegas siapa pun yang terbukti melanggar hukum," kata Yos Sudarso dilansir dari SorotanBangka.com, Selasa (27/5/2025).

Sebelumnya, karyawan PT Timah yakni Dwi Citra Weni yang mengolok-olok pasien pengguna BPJS melalui unggahan akun media sosialnya viral dan mendapat banyak kecaman. Weni pun langsung dipecat dari jabatannya.

Kini karyawan aktif di PT Timah Tbk berinisial FK alias NR (44 tahun) kedapatan menggasak barang-barang inventaris milik sekolah dasar.

Melihat hal tersebut, keefektifan Program AKHLAK yang digembar-gemborkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pertanyaan.

Baca Juga: Kasus Korupsi Timah, Hendry Lie Dituntut 18 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

Sejak ditunjuk sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2019, Erick Thohir telah mencanangkan transformasi besar-besaran di tubuh BUMN.

Salah satu pilar utama dari transformasi ini adalah implementasi nilai-nilai AKHLAK, yang merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Nilai-nilai ini bukan hanya sekadar jargon, tetapi menjadi fondasi budaya kerja yang diharapkan mampu mengubah wajah BUMN menjadi lebih profesional, transparan, dan berdaya saing.

Menginternalisasi Nilai-nilai AKHLAK Erick Thohir menyadari bahwa perubahan budaya membutuhkan waktu dan komitmen dari seluruh elemen BUMN. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk menginternalisasi nilai-nilai AKHLAK.

Dimulai dari jajaran direksi hingga karyawan di tingkat bawah, semua diharapkan memahami, menghayati, dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap tindakan dan keputusan.

Pelatihan, sosialisasi, dan berbagai program internalisasi lainnya digencarkan untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang AKHLAK.

Dampak Positif Implementasi AKHLAK Implementasi nilai-nilai AKHLAK mulai menunjukkan dampak positif dalam berbagai aspek.

Amanah dan transparansi mendorong BUMN untuk lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan dan aset negara.

Kompetensi yang terus ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan SDM meningkatkan kualitas layanan dan inovasi.

Harmoni dan kolaborasi menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.

Loyalitas terhadap negara dan perusahaan mendorong karyawan untuk memberikan yang terbaik.

Adaptasi terhadap perubahan pasar dan teknologi memungkinkan BUMN untuk tetap relevan dan kompetitif.

Kolaborasi antar BUMN dan dengan pihak eksternal memperkuat ekosistem bisnis dan meningkatkan nilai tambah bagi negara.

Tantangan dan Upaya Berkelanjutan Meskipun telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, implementasi AKHLAK di BUMN tentu tidak lepas dari tantangan.

Resistensi terhadap perubahan, perbedaan budaya antar BUMN, dan kompleksitas birokrasi menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi.

Erick Thohir terus mendorong upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini. Evaluasi berkala, perbaikan sistem, dan penegakan disiplin menjadi kunci untuk memastikan bahwa nilai-nilai AKHLAK tetap relevan dan terus diimplementasikan secara konsisten.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, nilai-nilai AKHLAK diharapkan dapat menjadi landasan bagi BUMN untuk terus tumbuh dan berkontribusi secara optimal bagi kemajuan bangsa dan negara.

Transformasi BUMN bukan hanya tentang restrukturisasi dan efisiensi, tetapi juga tentang membangun budaya kerja yang berintegritas, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI