Suara.com - Di tengah denyut dinamika Kota Solo yang kian modern, Flyover Purwosari berdiri megah. Bukan sekadar solusi atas kemacetan akut yang dulu kerap menghantui kawasan itu, tetapi juga sebagai ikon baru kota.
Desainnya yang memadukan estetika lokal Jawa dengan inovasi infrastruktur modern membuat flyover ini tidak hanya fungsional, tapi juga memperkaya wajah kota secara visual dan kultural.
Proyek strategis ini mulai dibangun pada tahun 2020. Pembangunannya melibatkan peran penting dari berbagai pihak, termasuk Satrio Sugeng Prayitno yang kala itu menjabat sebagai Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah, DIY.
Di bawah kepemimpinan Satrio Sugeng, Flyover Purwosari dirampungkan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan, sekaligus mengedepankan efisiensi dan penggunaan teknologi konstruksi terbaru untuk percepatan serta ketahanan struktur.
Namun, nilai lebih dari flyover ini tidak hanya pada sisi teknisnya. Ornamen khas Jawa, seperti motif batik megamendung dan ukiran kayu bergaya tradisional yang diaplikasikan pada pagar pembatas dan tiang-tiang penyangga, menjadikannya objek foto favorit warga dan wisatawan.
Saat malam tiba, pencahayaan artistik di sepanjang jembatan mempertegas keindahannya dan menambah atmosfer elegan di tengah Kota Solo.
"Evolusi sebuah infrastruktur kini melampaui fungsi dasarnya," ujar Surya Vandiantara, Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA).
"Dari sekadar pemecah kemacetan, Flyover Purwosari telah bertransformasi menjadi ikon budaya yang merefleksikan identitas lokal Solo. Ini menunjukkan bahwa pembangunan harus visioner, tak hanya menyelesaikan masalah teknis, tapi juga menciptakan warisan kultural dan estetika bagi masyarakat,” ucapnya, Minggu (1/6/2025).
Flyover Purwosari resmi diresmikan pada Februari 2021 oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia ke-7.
Baca Juga: Api dari Area Food Court Picu Kebakaran Mal Ikonik di Solo
Keberadaannya langsung memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran lalu lintas di simpang sebidang rel kereta api Purwosari, yang sebelumnya menjadi titik kemacetan.
Kini, kendaraan dapat melaju tanpa harus terhenti menunggu kereta melintas. Sementara para pejalan kaki juga tetap difasilitasi dengan jalur khusus yang aman dan nyaman.
Kini, Flyover Purwosari bukan sekedar jalan layang biasa. Ia menjadi representasi dari semangat kemajuan Kota Solo yang tetap berpijak pada akar budayanya. Sebuah paduan apik antara modernitas dan budaya.
Kota Solo terus berbenah diri dalam meningkatkan infrastruktur demi kenyamanan dan kemudahan mobilitas warganya.
Salah satu proyek ambisius yang telah rampung dan memberikan dampak signifikan adalah pembangunan Flyover Purwosari.
Jembatan layang ini menjadi solusi krusial dalam mengatasi masalah kemacetan kronis yang kerap terjadi di perlintasan sebidang Purwosari, titik pertemuan antara jalan utama dan jalur kereta api.
Sebelum kehadiran flyover, Purwosari dikenal sebagai salah satu titik macet terparah di Solo. Antrean kendaraan mengular panjang setiap kali kereta api melintas, menyebabkan penundaan perjalanan dan kerugian ekonomi.
Pembangunan flyover menjadi angin segar, memisahkan arus lalu lintas kendaraan dengan jalur kereta api, sehingga meminimalisir interupsi dan memperlancar pergerakan kendaraan.
Flyover Purwosari membentang sepanjang kurang lebih 700 meter, menghubungkan Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ahmad Yani.
Dengan adanya flyover ini, pengguna jalan dapat melintas tanpa harus menunggu kereta api lewat, menghemat waktu dan mengurangi stres akibat kemacetan.
Selain itu, flyover juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti trotoar yang lebar dan penerangan yang memadai, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki.
Lebih dari sekadar mengatasi kemacetan, Flyover Purwosari juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Kelancaran arus lalu lintas memudahkan akses ke pusat-pusat bisnis dan perdagangan di sekitar Purwosari, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Pembangunan flyover ini juga menjadi simbol modernisasi Kota Solo, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup warganya.
Meskipun pembangunan flyover sempat menimbulkan sedikit gangguan selama masa konstruksi, kini manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat luas.
Flyover Purwosari telah menjadi ikon baru Kota Solo, sebuah bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur yang tepat dapat memberikan solusi efektif untuk masalah perkotaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberadaan flyover ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah serupa dan mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.