Kejar 10.000 Rumah Rendah Emisi, BTN Pertemukan Produsen Material dengan Developer

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 05 Juni 2025 | 07:35 WIB
Kejar 10.000 Rumah Rendah Emisi, BTN Pertemukan Produsen Material dengan Developer
BTN menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menargetkan 10.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2025.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menargetkan 10.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2025.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, BTN aktif mempertemukan pelaku UMKM produsen material ramah lingkungan dengan para mitra pengembang perumahan.

Langkah ini juga merupakan bagian dari roadmap BTN menuju pembangunan 150.000 unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga tahun 2029. BTN juga menargetkan minimal 15% penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menekankan bahwa perubahan iklim adalah kenyataan global yang dampaknya sudah dirasakan di Indonesia.

"Ini merupakan upaya BTN mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan. Tahun ini harapannya ada 10.000 rumah rendah emisi yang akan jadi stepping stone kita bersama-sama untuk kebaikan bumi kita," ujar Setiyo dalam Sosialisasi Rumah Rendah Emisi, Rabu (4/6/2025).

Setiyo melanjutkan, upaya meningkatkan jumlah rumah rendah emisi ini juga menjadi langkah strategis BTN mendukung target pemerintah Indonesia untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C dan mencapai net zero emission pada 2060. Apalagi, hingga kini peningkatan suhu bumi telah menyebabkan musim hujan tidak teratur hingga kenaikan permukaan air laut.

"Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya. Sehingga, BTN sebagai enabler ekonomi juga akan berupaya mendukung pembangunan rumah rendah emisi, untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas Setiyo.

Sementara itu, hingga akhir 2024, BTN telah menggandeng 8 pengembang yang mulai menerapkan 10% material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah pada tahun 2024.

Setiyo menyebutkan jika target 150.000 unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan mencatatkan pengurangan limbah plastik sebanyak lebih dari 2,2 juta kilogram atau setara 1,3 miliar bungkus mie instan. Selain itu, akan ada pengurangan 2.425 ton emisi karbon atau sama dengan menanam 110.000 pohon.

Baca Juga: Penyebab Cicilan KPR BTN Tidak Terpotong Otomatis dari Rekening dan Solusinya

"Melalui inisiatif ini, BTN menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga dalam mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia," kata Setiyo.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pembiayaan sektor perumahan nasional.

Sebagai bank yang memiliki fokus utama pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), BTN menggencarkan strategi penyaluran kredit, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui KPR subsidi.

Hingga kuartal kedua 2025, BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR subsidi sebesar 9,8% secara tahunan (year-on-year), yang berkontribusi besar terhadap peningkatan portofolio kredit perumahan.

Peningkatan ini ditopang oleh sinergi dengan pengembang perumahan serta optimalisasi program pemerintah seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan, pihaknya terus berupaya memperluas inklusi keuangan melalui pembiayaan hunian yang terjangkau dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI