Suku Bunga (Interest Rates)
Kenaikan suku bunga oleh bank sentral (seperti Federal Reserve di AS) cenderung membuat aset berpendapatan tetap (seperti obligasi) lebih menarik karena memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. Emas tidak menghasilkan bunga atau dividen, sehingga kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik emas sebagai investasi, dan sebaliknya.
Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik
Resesi Ekonomi: Saat ekonomi melambat atau memasuki resesi, investor cenderung mencari aset yang aman seperti emas untuk melindungi modal mereka dari volatilitas pasar saham dan risiko lainnya.
Krisis Geopolitik: Konflik bersenjata, ketegangan politik antarnegara, terorisme, atau bencana alam besar dapat memicu ketidakpastian global. Dalam situasi seperti ini, emas seringkali menjadi pilihan utama bagi investor sebagai "safe haven", yang mendorong harganya naik.
Kebijakan Moneter Bank Sentral
Bank sentral di seluruh dunia adalah pembeli dan penjual emas yang signifikan. Kebijakan moneter longgar (seperti quantitative easing) yang meningkatkan jumlah uang beredar dapat memicu kekhawatiran inflasi dan mendorong harga emas. Sebaliknya, pengetatan kebijakan moneter dapat menekan harga emas.
Sentimen Pasar dan Spekulasi
Perilaku investor yang didorong oleh rumor, berita, atau sentimen pasar dapat memengaruhi harga emas dalam jangka pendek. Spekulasi oleh trader besar juga bisa menyebabkan fluktuasi harga.
Baca Juga: Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Uang Gratis Hingga Rp678.000 untuk Jajan Lebaran Idul Adha!