Upaya pencarian keadilan telah dilakukan, salah satunya oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pemerintah. Namun, hasilnya masih jauh dari harapan. Minimnya perlindungan saksi, ketidakjelasan data korban, dan tekanan politik membuat kasus ini menguap tanpa penyelesaian hukum yang tegas.
Lebih dari dua dekade berlalu, luka tragedi tersebut belum sepenuhnya sembuh. Isu pemerkosaan dalam kerusuhan 1998 menjadi pengingat bahwa rekonsiliasi tanpa keadilan hanyalah ilusi. Korban berhak mendapatkan pengakuan, perlindungan, dan keadilan.
Kasus ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah kelam Indonesia, yang harus terus diingat agar tak terulang di masa depan.