Perumahan yang layak dan terjangkau memungkinkan keluarga hidup lebih stabil, sehat, dan produktif. Selain itu, rumah juga menjadi ruang tumbuh kembang anak, tempat belajar, dan membangun relasi keluarga.
Pembangunan perumahan seperti HWB tidak hanya bermanfaat bagi penghuni, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian lokal. Aktivitas konstruksi menciptakan lapangan kerja bagi tukang, pekerja bangunan, dan pemasok bahan bangunan.
Di sisi lain, kepemilikan rumah juga memberikan rasa aman dan kepastian ekonomi bagi keluarga. Mereka tidak lagi terbebani biaya sewa, sehingga dapat mengalokasikan penghasilan untuk pendidikan, kesehatan, atau tabungan jangka panjang.
Dengan penyediaan hunian terencana, proyek ini turut menekan pertumbuhan kawasan kumuh yang selama ini muncul akibat ketimpangan akses terhadap perumahan. Rumah yang dirancang dengan baik dan terhubung dengan infrastruktur dasar mendukung pembangunan kota yang lebih tertata, berkelanjutan, dan inklusif.
Keterlibatan pemerintah tetap menjadi kunci utama. Dukungan kebijakan, insentif, dan subsidi yang tepat dapat mendorong partisipasi swasta dan memperluas cakupan program perumahan rakyat.
Meski standar hunian bervariasi antar negara, sejumlah prinsip dasar tetap berlaku dalam penyediaan rumah layak dan terjangkau, yaitu keamanan bangunan dan perlindungan dari cuaca ekstrem, privasi untuk setiap keluarga, akses terhadap air bersih, listrik, dan sanitasi, serta ruang memadai untuk beraktivitas harian seperti tidur, memasak, dan belajar.
Proyek HWB menunjukkan bahwa hunian dengan prinsip-prinsip tersebut bisa diwujudkan secara nyata dan terjangkau. Rumah tidak lagi menjadi impian yang jauh, tetapi kenyataan yang dapat diraih oleh keluarga Indonesia dari berbagai latar belakang ekonomi.