Perang Iran-Israel Bikin Emas Jadi Primadona? Ini Kata Ahli dan Pilihan Investasi Lainnya

Kamis, 19 Juni 2025 | 17:29 WIB
Perang Iran-Israel Bikin Emas Jadi Primadona? Ini Kata Ahli dan Pilihan Investasi Lainnya
Ilustrasi Perang Iran vs Israel. Dalam kondisi geopolitik yang memanas di sejumlah negara, emas meniadi aset primadona masyarakat. [Tangkapan layar X]

"Masyarakat bijak untuk memilih investasi sesuai tujuan finansial yang dicapai," katanya

Harga Emas Hari Ini

Sebagai informasi, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Kamis, 19 Juni 2025 untuk ukuran satu gram dibanderol seharga Rp 1.937.000 per gram.

Harga emas Antam itu lagi-lagi anjlok sebesar Rp 6.000 dibandingkan hari Rabu, 18 Juni 2025 sebelumnya.

Adapun, harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu 19 Juni 2025 setelah Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat mempertahankan suku bunga acuannya dan mengisyaratkan pemangkasan yang lebih lambat dalam beberapa tahun ke depan.

Sinyal tersebut menekan harga logam mulia meskipun ketegangan geopolitik dan minat terhadap aset lindung nilai tetap tinggi.

ilustrasi harga emas antam turun hari ini. (Antara)
ilustrasi emas. Saat ini emas menjadi salah satu barang investasi yang menjadi primadona warga. (Antara)

Adapun, hharga emas spot tercatat turun 0,4 persen menjadi USD 3.374,75 per ons pada. Sedangkan, kontrak emas berjangka AS justru ditutup naik tipis 0,03 persen menjadi USD 3.408,1 per ons.

"Ketua Powell melemahkan optimisme awal dengan mengulangi berkali-kali bahwa mengingat pengangguran yang rendah dan stabil, Fed berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat," kata pedagang logam independen, Tai Wong.

"Ia mengisyaratkan secara umum bahwa September bisa menjadi pertemuan langsung tetapi itu tidak cukup untuk pasar aset atau emas yang mengharapkan kecenderungan yang lebih dovish," katanya.

Baca Juga: Siap-siap Harga BBM-Sembako Melonjak, Ini Dampak Ngeri Perang Iran-Israel ke Indonesia

Dalam proyeksi jangka menengahnya, para pembuat kebijakan The Fed masih mengantisipasi pemotongan suku bunga sebesar setengah poin pada tahun 2025, namun laju penurunannya diperlambat untuk tahun-tahun berikutnya.

Pada tahun 2026 dan 2027, hanya diperkirakan terjadi pemangkasan seperempat poin per tahun, mengindikasikan kebijakan moneter ketat akan tetap menjadi tema dominan dalam jangka panjang.

Jerome Powell juga menegaskan bahwa kebijakan bank sentral akan tetap bergantung pada data ekonomi yang masuk, terutama data inflasi.

Ia menyatakan bahwa bank sentral memperkirakan akan ada 'jumlah inflasi yang signifikan' dalam beberapa bulan mendatang, pernyataan yang membuat pelaku pasar menahan diri dari aksi beli agresif terhadap emas.

Namun, di sisi lain, ketegangan geopolitik yang terus meningkat turut menopang permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Presiden AS Donald Trump mengatakan di Rabu kemarin akan bertemu dengan pihak Iran untuk membicarakan konflik antara Israel dan Iran, sebuah pernyataan yang menimbulkan spekulasi tinggi di pasar mengenai arah hubungan diplomatik dan potensi eskalasi konflik.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI