Lowongan Kerja Sedikit, Jumlah Pengangguran di Australia Melonjak

Kamis, 17 Juli 2025 | 11:53 WIB
Lowongan Kerja Sedikit, Jumlah Pengangguran di Australia Melonjak
Ilustrasi pengangguran. (Elements Envato)

Suara.com - Pengangguran di Australia melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2021 dan menunjukkan retakan pertama di pasar tenaga kerja, yang sebelumnya luar biasa tangguh dan memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga bulan depan.

Kepala riset ekonomi di Oxford Economics Australia Harry Murphy Cruise mengatakan, tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,3 persen dari 4,1 persen. Ini tertinggi sejak November 2021 dan merupakan kejutan setelah berbulan-bulan angka stabil.

Padahal, Bank Sentral Australia (RBA) memperkirakan tingkat pengangguran akan mencapai puncaknya di angka 4,3 persen pada akhir tahun.

"Meskipun kami belum membunyikan alarm, pelonggaran di bulan Juni merupakan alasan bagus lainnya bagi RBA untuk segera menurunkan suku bunga," katanya dilansir dari CNBC Internasional, Kamis (17/7/2025).

"Ke depannya, pasar tenaga kerja menghadapi sejumlah tantangan. Pertama dan terpenting, tarif Presiden Trump membebani investasi bisnis dan mendorong beberapa perusahaan untuk mempertimbangkan kembali rencana perekrutan," tambahnya.

Selain itu, investor menurunkan dolar Australia 0,7 persen menjadi 0,6480,l dolar AS. Tentunya menjadi level terendah dalam lebih dari tiga minggu.

Apalagi, imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun turun 10 basis poin menjadi 3,386 persen. Lantaran, pasar meningkatkan taruhan untuk penurunan suku bunga pada bulan Agustus menjadi 85 persen dari sebelumnya 76 persen.

Sementara itu, angka-angka dari Biro Statistik Australia yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan lapangan kerja bersih naik 2.000 pada bulan Juni dari bulan Mei, ketika turun sebesar 1.100 yang direvisi naik.

Angka tersebut jauh di bawah perkiraan pasar untuk peningkatan 20.000, meskipun data tersebut telah bergejolak dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Ribuan Orang Berebut 50 Lowongan di Cianjur, Janji 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan

Pasar tenaga kerja terbukti tangguh secara tak terduga meskipun perekonomian secara keseluruhan hampir tidak tumbuh.

Adapun, Reserve Bank of Australia (RBA) telah berhati-hati dalam memangkas suku bunga dan termasuk di antara ekonomi besar terakhir yang meninggalkan siklus kebijakan moneter yang ketat.

Tekanan inflasi yang mereda dan pertumbuhan yang lemah mendukung keputusan tersebut, namun pasar tenaga kerja tetap ketat.

Itulah alasan mengapa RBA mengejutkan pasar awal bulan ini dan mempertahankan suku bunga tetap di 3,85 persen setelah memangkasnya dua kali tahun ini.

Mereka masih belum yakin inflasi telah terkendali, dan masih menunggu konfirmasi dari data harga konsumen kuartal ketiga yang akan dirilis akhir Juli.

Sejauh ini, penurunan suku bunga belum banyak mendorong konsumen untuk berbelanja, dan pertumbuhan ekonomi tetap lemah.

Rincian laporan hari Kamis menunjukkan hasil yang lemah. Lapangan kerja penuh waktu turun 38.200 pada bulan Juni, sementara jam kerja turun 0,9 persen setelah kenaikan tajam pada bulan Mei. Tingkat partisipasi naik tipis menjadi 67,1 persen.

Ilustrasi pengangguran (Pexels.com/Timur Weber)
Ilustrasi pengangguran (Pexels.com/Timur Weber)

Hal ini agak bertolak belakang dengan indikator utama seperti lowongan pekerjaan, yang menunjukkan tanda-tanda stabil setelah turun dari puncaknya pada tahun 2022, naik 2,9 persen pada kuartal Mei.

Data sektor swasta untuk bulan Juni juga menunjukkan iklan lowongan kerja kembali ke level tertinggi dalam satu tahun.

Selain itu, posisi pekerjaan penuh waktu maupun paruh waktu melalui Perubahan Ketenagakerjaan bulanan.

Secara umum, pekerjaan penuh waktu berarti bekerja 38 jam per minggu atau lebih dan biasanya termasuk tunjangan tambahan, tetapi kebanyakan mewakili pendapatan yang konsisten.

Di sisi lain, pekerjaan paruh waktu umumnya berarti tarif per jam yang lebih tinggi tetapi kurang konsisten dan tidak memiliki tunjangan. Itulah sebabnya ekonomi lebih memilih pekerjaan penuh waktu.

Jumlah 2.500 pekerjaan yang hilang di bulan Mei kurang mengkhawatirkan dibandingkan dengan angka kasar, karena, selama bulan tersebut, negara berhasil menambah 38.700 pekerjaan penuh waktu sementara kehilangan 41.200 posisi paruh waktu.

Pada akhirnya, pekerjaan penuh waktu lebih berat dibandingkan pekerjaan paruh waktu ketika mengukur kesehatan sektor tenaga kerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI