Menko Zulhas Akui Indonesia Ketinggalan Zaman Soal Produksi Gula Dibanding Brasil

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 17:33 WIB
Menko Zulhas Akui Indonesia Ketinggalan Zaman Soal Produksi Gula Dibanding Brasil
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, membenarkan harga gula Indonesia masih lebih tinggi ketimbang Brasil. Kondisi ini imbas ongkos pengolahan tebu menjadi gula yang tinggi.

Ia menjelaskan, untuk ongkos tanam tebu di Indonesia mencapai 70-80 sen, atau lima kali lipat lebih tinggi dibanding Brasil yang hanya 15 sen per kilogram.

"Gula, kalau kita tanam tebu, ongkosnya untuk dapat 1 kilo itu 70-80 sen dapat 1 kilo gula. Maka kita membeli gula lebih mahal. Brasil untuk dapat 1 kilo gula itu 15 sen," ujar Zulhas di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Seorang pedagang gula pasir di pasar flamboyan Pontianak, Aheng (Suara.com/Rabiansyah)
Seorang pedagang gula pasir di pasar flamboyan Pontianak, Aheng (Suara.com/Rabiansyah)

Selain ongkos biaya, Zulhas mengakui, teknologi produksi gula di Indonesia juga masih tertinggal zaman. Bahkan, penanaman tebu di dala negeri masih pakai tenaga manusia.

Sedangkan, Brasil perkebunan tebunya sudah modern dengan menggunakan mesin-mesin yang canggih.

"Memang kita bilang teknologi itu mahal. Tapi sebetulnya tidak, karena teknologi itu adalah investasi. Kita sudah memulai beberapa tempat, kita mempergunakan menggabungkan panen untuk menanam," katanya.

Dari sisi kualitas, Zulhas juga menyebut, bibit tebu di Indonesia juga masih ketinggalan jauh. Daya tahan tanaman tebu bisa bertahan hingga 10 tahun, sedangkan Indonesia hanya 3 tahun saja.

"Dia punya bibit, sekali tanam bisa 7-10 tahun, enggak usah tanam lagi, tinggal panen. Bibit kita 2-3 tahun harus ganti," bebernya.

Zulhas yang Mantan Menteri Perdagangan ini juga menilai, kondisi ini yang membuat produktivitas gula kita menjadi menurun.

Baca Juga: Menko Zulhas Ungkap Alasan Kopdes Merah Putih Tutup Sehari Setelah Diresmikan Prabowo

"Tapi yang terjadi kita harus 2-3 tahun kita ganti, kita 20 tahun kita enggak ganti. Harusnya 2-3 tahun ganti, bibitnya ini malah 20 tahun gak ganti-ganti," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI