Suara.com - Bank Indonesia (BI) memastikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah rebound yang sebelumnya sempat menurun.
Kepala Departemen Pengalolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) Erwin Gunawan Hutapea mengatakan IHSG sudah kembali stabil.
Penguatan IHSG ini dikarenakan berhasilnya Indonesia melakukan negosiasi dengan Amerika dalam menurunkan tarifnya menjadi 19 persen. Sebelumnya, Indonesia dikenakan tarif 32 persen.
"Nampaknya, perkembangan memberikan kejelasan sampai dengan belakangan ini. Semakin jelas IHSG sudah rebound ke level 7.344 didorong oleh negoisasi perdagangan perang dagang AS dengan mitra dagangnya serta optimisme pelaku pasar sejalan penurunan BI Rate," katanya dalam Taklimat Media, Kamis (24/7/2025).
Kata dia, dengan IHSG yang rebound membuat aliran modal asing ke Indonesia cukup deras. Tentunya aliran modal asing yang masuk bisa menggairahkan ekonomi Indonesia.
"Secara year to date aliran modal asing ke Indonesia masih tercatat net inflows terutama dikontribusi net inflow pada SBN," jelasnya.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 24 Juli 2025 ditutup bertahan pada zona hijau ke posisi 7.530,90 dari dibuka pada level 7.469,23 atau menguat hingga 0,83 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 308 saham terkoreksi, 302 saham menguat, dan 192 tetap tidak berubah. Sebanyak 26,26 miliar saham diperdagangkan dengan 1,64 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp16,39 triliun.
Lalu, seluruh indeks dalam negeri juga kompak mengalami penguatan. Rinciannya, IDX30 naik 1,06 persen menjadi 413,79, LQ45 meningkat 1,18 persen menjadi 799,80, JII menguat 0,31 persen menjadi 524,00, dan Sri-Kehati naik 1,57 persen menjadi 363,96.
Baca Juga: COIN-CDIA Jadi Pendorong, IHSG Menguat Drastis Hari Ini
Meski demikian, mayoritas sektor justru bergerak turun. Ini terlihat dari sektor energi melemah 0,75 persen, sektor kesehatan merosot 0,70 persen, sektor teknologi turun 0,64 persen, dan sektor properti melemah 0,63 persen.
Selanjutnya, sektor infrastruktur merosot 0,58 persen, sektor transportasi turun 0,55 persen, sektor siklikal melemah 0,37 persen, dan sektor non-siklikal merosot 0,11 persen.
Sedangkan, saham sisanya mengalami penguatan, dengan sektor keuangan meningkat 3,03 persen, sektor industrial menguat 0,77 persen, dan sektor bahan baku naik 0,14 persen.