Langkah 1: Kenali Musuh Terbesar dan Sekutu Terbaik Anda
Musuh: Inflasi Gaya Hidup (Lifestyle Inflation)
Ini adalah jebakan paling umum. Gaji naik dari Rp 5 juta ke Rp 8 juta, cicilan ponsel ikut naik, nongkrong lebih sering, langganan hiburan bertambah.
Tanpa sadar, tabungan Anda tidak ikut naik. Cara melawannya? Setiap kali gaji naik, berkomitmenlah untuk menginvestasikan setidaknya 50% dari kenaikan tersebut sebelum Anda menggunakannya untuk hal lain.
Sekutu: Keajaiban Bunga Majemuk (The Magic of Compounding)
Albert Einstein menyebutnya "keajaiban dunia ke-8". Ini adalah proses di mana keuntungan investasi Anda menghasilkan keuntungan lagi. Waktu adalah bahan bakar utamanya.
Contoh Ajaib: Budi mulai investasi Rp 500 ribu/bulan sejak usia 25. Ani baru mulai di usia 35, tapi dengan nominal lebih besar, Rp 1,5 juta/bulan.
Dengan asumsi imbal hasil 10% per tahun, di usia 55, siapa yang uangnya lebih banyak? Jawabannya adalah Budi.
Waktu 10 tahun yang dimiliki Budi jauh lebih kuat daripada modal 3x lipat milik Ani.
Baca Juga: Skakmat! AHY Sindir Proyek Infrastruktur 'Megah Nan Wah' yang Tak Berguna
Langkah 2: Hitung "Angka Kebebasan" Anda
Tujuan tanpa angka hanyalah angan-angan. Gunakan "Aturan 4%" yang populer di komunitas FIRE untuk menghitung target dana pensiun Anda.
Rumus Sederhana: (Estimasi Pengeluaran Bulanan saat Pensiun) x 12 x 25
Contoh: Anda ingin hidup dengan nyaman dengan pengeluaran Rp 10 juta per bulan.
Pengeluaran tahunan: Rp 10.000.000 x 12 = Rp 120.000.000
Angka Kebebasan Anda: Rp 120.000.000 x 25 = Rp 3 Miliar.