Suara.com - Pasar modal Indonesia sedang dalam performa puncak! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tren positif yang kuat, memicu optimisme tinggi di kalangan investor. Hingga Senin sore, IHSG tercatat menguat impresif 1,57% atau naik 118 poin, mencapai level 7.661.
Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), menegaskan bahwa kondisi pasar saat ini sangat menguntungkan. "Positif kan sekarang, marketnya lagi positif. Banyak positif news juga, jadi so far positif kan momentumnya," ungkap Pandu di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).
Kenaikan IHSG sudah terlihat sejak awal perdagangan. Pukul 09:01 WIB, IHSG dibuka menguat 1,30% ke level 7.641 dan sempat bergerak di rentang 7.625. Saham-saham unggulan seperti BBCA, BRPT, dan TOBA turut mencatatkan kenaikan signifikan, menambah daftar kabar baik bagi pasar.
Data RTI Infokom menunjukkan, dari total saham yang diperdagangkan, 276 saham menguat, sementara hanya 75 saham yang melemah, dan 259 saham bergerak di tempat. Kondisi ini turut mendorong kapitalisasi pasar naik menjadi Rp13.672 triliun, mencerminkan kepercayaan investor yang meningkat terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa pasar akan menantikan sejumlah peristiwa penting dalam waktu dekat. Fokus utama ada pada kesepakatan dagang lainnya sebelum batas waktu 1 Agustus 2025, serta negosiasi lanjutan AS-China di Stockholm pada 28-29 Juli.
Investor juga mencermati kelanjutan earning season kuartal II/2025, dengan lebih dari 150 emiten dalam indeks S&P500 dijadwalkan merilis kinerja pekan ini. Pertemuan The Fed pada 29-30 Juli diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,5%.
Dari AS, data PDB kuartal II/2025, indeks PCE, data tenaga kerja, dan ISM Manufacturing PMI akan dirilis. Selain itu, data PDB dan inflasi dari Euro Area, Jerman, dan Perancis juga akan menjadi perhatian. Bank of Japan juga akan mengadakan pertemuan pekan ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.
Di ranah domestik, investor menantikan data pertumbuhan FDI pada 31 Juli 2025, serta data inflasi dan neraca perdagangan pada 1 Agustus. Kelanjutan earning season kuartal II/2025 emiten domestik juga akan terus dicermati.
"Secara teknikal diperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi pada kisaran 7.450-7.650 pada pekan ini," ujar Ratna.
Baca Juga: Puji-puji Luhut ke Pandu Sjahrir Setelah Pegang Danantara