Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Meluncur Turun Jadi Rp 1.914.000 per Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 28 Juli 2025 | 09:14 WIB
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Meluncur Turun Jadi Rp 1.914.000 per Gram
Ilustrasi etalase emas batangan yang diproduksi PT Antam terus bergerak naik. [ANTARA/ Suriani Mappong]

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 28 Juli 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.914.000 per gram.

Harga emas Antam kembali terus merosotl Rp 1.000 dibandingkan hari Minggu, 27 Juli 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.760.000 per gram.

Harga buyback itu juga terus anjlok Rp 1.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.

Pegawai menata kepingan emas yang dijual di Kantor Pegadaian Cabang di Kota Bengkulu, Bengkulu, Rabu (9/4/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/tom]
Pegawai menata kepingan emas yang dijual di Kantor Pegadaian Cabang di Kota Bengkulu, Bengkulu, Rabu (9/4/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/tom]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 Gram Rp 1.007.000
  • Emas 1 Gram Rp 1.914.000
  • Emas 2 gram Rp 3.768.000
  • Emas 3 gram Rp 5.627.000
  • Emas 5 gram Rp 9.345.000
  • Emas 10 gram Rp 18.635.000
  • Emas 25 gram Rp 46.462.000
  • Emas 50 gram Rp 92.845.000
  • Emas 100 gram Rp 185.612.000
  • Emas 250 gram Rp 463.765.000
  • Emas 500 gram Rp 927.320.000
  • Emas 1.000 gram Rp 1.854.600.000

Harga Emas Dunia Terjungkal

Harga emas terus merosot pada awal pekan ini, diperdagangkan di kisaran USD 3.335 selama sesi Asia hari Senin (28/7). Ini menandai hari keempat berturut-turut logam mulia tersebut berada di wilayah negatif, tertekan oleh meningkatnya sentimen risiko pasar global dan prospek kebijakan moneter Amerika Serikat.

Seperti dilansir FXstreet, penurunan harga emas dipicu oleh tercapainya kesepakatan kerangka kerja perdagangan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kedua belah pihak sepakat menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15 persen atas barang-barang yang diperdagangkan di antara mereka, efektif berlaku mulai 1 Agustus.

Kesepakatan ini mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan dan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, menjauhkan mereka dari aset safe haven seperti emas.

Baca Juga: Harga Emas Turun Hari Ini, Saatnya Borong di Pegadaian?

Selain itu, laporan dari South China Morning Post mengungkap bahwa AS dan Tiongkok diperkirakan akan memperpanjang gencatan senjata tarif mereka selama tiga bulan ke depan. Informasi ini turut memperkuat sentimen risk-on yang membebani harga emas.

Dari sisi kebijakan moneter, pasar kini menantikan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu. Meskipun Presiden AS Donald Trump terus mendorong pemangkasan suku bunga, Bank Sentral AS (The Fed) hingga kini mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25% hingga 4,5%.

Menurut perangkat FedWatch dari CME, peluang penurunan suku bunga pada pertemuan 1 September diperkirakan mencapai hampir 62 persen.

Namun, sebagian besar pejabat The Fed masih memilih pendekatan “tunggu dan lihat”, sambil mengevaluasi dampak lanjutan dari kebijakan tarif terhadap ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI