Apa Itu Investasi Saham? Panduan Singkat untuk Memahami Aset Para 'Sultan'

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 01 Agustus 2025 | 13:31 WIB
Apa Itu Investasi Saham? Panduan Singkat untuk Memahami Aset Para 'Sultan'
Ilustrasi saham [Shutterstock]

Suara.com - Saham sering disebut sebagai instrumen investasi para 'sultan' karena potensi keuntungannya yang fantastis. Tapi sebenarnya, apa arti saham? Dan apakah benar hanya untuk orang kaya?

Anggapan tersebut muncul karena dulu investasi saham memang membutuhkan modal besar dan proses yang rumit. Aksesnya pun terbatas pada kalangan tertentu yang memiliki informasi dan koneksi finansial.

Namun, citra eksklusif itu kini telah runtuh seiring dengan perkembangan teknologi digital. Platform investasi online telah membuka gerbang bagi siapa saja untuk ikut serta di pasar modal.

Kuncinya bukan lagi pada seberapa besar modal yang kamu miliki, melainkan pada pengetahuan dan strategi. Memulai dengan nominal kecil secara rutin justru lebih dianjurkan bagi pemula.

Jadi, fokusnya telah bergeser dari "berapa banyak uangmu" menjadi "seberapa baik pemahamanmu". Inilah yang membuat investasi saham kini menjadi arena yang jauh lebih adil untuk semua orang.

Apa Itu Saham?

Ilustrasi Saham. (Pixabay)
Ilustrasi Saham. (Pixabay)

Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan. Saat Anda membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, Anda secara sah menjadi salah satu pemilik bank BCA, meskipun porsinya sangat kecil.

Sebagai pemilik, Anda berhak atas dua potensi keuntungan:

Capital Gain: Ini adalah keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Anda membeli saham di harga Rp1.000 per lembar dan menjualnya saat harganya naik menjadi Rp1.500. Keuntungan Anda adalah Rp500 per lembar.

Baca Juga: Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini

Dividen: Ini adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Jika perusahaan untung besar, mereka bisa memutuskan untuk membagikan sebagian keuntungannya sebagai dividen. Ini adalah sumber passive income dari saham.

Risiko Investasi Saham

Ilustrasi saham (shutterstock)
Ilustrasi saham (shutterstock)

Di mana ada potensi keuntungan tinggi, di situ ada risiko tinggi. Risiko utama saham adalah Capital Loss, yaitu kerugian saat Anda menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.

Harga saham sangat fluktuatif (naik-turun) dalam jangka pendek karena dipengaruhi banyak faktor, mulai dari kinerja perusahaan hingga kondisi ekonomi global.

Apakah Saham Hanya Untuk Orang Kaya?

Ilustrasi - Sejumlah investor memantau pergerakan indeks harga saham melalui rumah pialang, di Shanghai, China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.
Ilustrasi - Sejumlah investor memantau pergerakan indeks harga saham melalui rumah pialang, di Shanghai, China. ANTARA/REUTERS/Aly Song/aa.

Tidak lagi. Dulu, investasi saham butuh modal besar. Kini, dengan adanya perusahaan sekuritas digital, Anda bisa mulai membeli saham dengan modal ratusan ribu rupiah. Aturan pembeliannya adalah per 1 lot, yang setara dengan 100 lembar saham.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI