Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menguat pada perdagangan awal pekan, 4 Agustus 2025, tapi langsung merosot. IHSG dibuka sempat di zona hijau ke level 7.552.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.03 WIB, IHSG anjlok menuju level 7.518 atau turun 19,42 poin, secara presentase turun 0,26 persen.
Pada perdagangan pada di waktu itu, sebanyak 1,37 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 842,3 miliar, serta frekuensi sebanyak 125.400 kali.
![Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/55050-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 256 saham bergerak naik, sedangkan 210 saham mengalami penurunan, dan 490 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG di waktu itu diantaranya, AEGS, BMBL, BEER, COIN, HBAT, IKAN, KEJU, LOPI, MANG, PMAG, PLAN, NINE.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, AMMS, BBLD, BRRC, FITT, GPST, JAST, HGII, KMTR, KUAS MEDC, MENN.
CGS International Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya memproyeksikan IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini. Meskipun tekanan masih terasa, beberapa sentimen positif diyakini mampu menahan laju pelemahan indeks.
Meredanya aksi jual investor asing serta kenaikan harga sejumlah komoditas utama seperti emas, crude palm oil (CPO), nikel, timah, dan tembaga berpotensi menjadi penopang pergerakan IHSG.
Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak dalam kisaran support di level 7.480 hingga 7.420 dan resistance di area 7.595 hingga 7.655. Pergerakan indeks akan tetap dibayangi oleh dinamika pasar global dan regional, namun sektor-sektor berbasis komoditas berpeluang mencuri perhatian investor.
Baca Juga: Warren Buffet Rugi Rp 62 Triliun Gara-gara Saham Makanan yang Digenggamnya
Sentimen dari pergerakan harga komoditas tersebut dapat mendorong saham-saham emiten terkait mencatatkan kinerja positif, terutama jika tren penguatan harga berlanjut.